Minggu, 14 Maret 2010

Bab 7 "Menjadi seperti yang kau minta" editing..

Bab 7
Menjadi seperti yang kau minta

Ooooaaaah ngantuk lagi, ngantuk lagi. Sebenernya apa sih yang membuat kita ngantuk? Bukankah semua organ tubuh berhak melaksanakan dan menunjukkan semua kemampuan dan aktivitasnya. Tapi kenapa semua terhambat jika rasa ngantuk datang? Mungkin itu bagian dari toleransi organ tubuh kita satu sama lain.

Huff.. fiuh.. asyik juga ya kalo bermanja-manja ria tanpa memikirkan apa yang akan terjadi setelahnya. Tapi kenapa selalu saja sehabis melakukan sesuatu hal yang menyenangkan akan ada suatu saat yang menyedihkan. Ya mungkin itulah yang namanya roda kehidupan. Selalu berputar-putar walaupun dalam frekuensi yang berbeda tapi tetap saja pada kenyataannya roda tersebut berputar. yuhuu… hidup itu begitu nikmat, terasa hingga ujung lidah yang mampu rasakan nikmatnya rasa.

Hari ini akan terasa lagi gelora-gelora itu, padahal semalem Cuma nonton tv tanpa aktivitas yang lebih produktif dan bisa lebih dipertanggungjawabkan, sampe tengah malem Cuma nonton tv trus langsung nindihin kasur butut. Waduduh…perasaan gw lagi campur aduk nih pagi ini, entah kenapa semenjak gw bangun dari peraduan, hati ini bergejolak tak menentu mirip perut gw kalo lagi keroncongan. Apa jangan-jangan karena gw mimpiin dia semalem? Tuuuh kaaan…Ssstttt… Mencoba curhat tapi hanya setengah-setengah curahan hati yang coba dipublikasikan.

Pagi ini sarapan nasi sama telor ceplok. Lagi ga nafsu makan sih sebenarnya, tapi nambah dua piring. Kalo lagi ga jelas gini emang enak ga enak, enak karena pikiran jadi susah ditebak mau kaya gimanapun tetep aja kenginan hati dan pikiran gw sendiri, bukan karena pilihan orang lain, ga enaknya karena pikiran susah ditebak juga, kadang mau begini, kadang mau begitu, kadang ingin ini kadang ingin itu, mirip kakek-kakek yang ngaku-ngaku kalo lagi pubertas kesekian kalinya. Kadang mirip juga sama seorang istri yang lagi ngidam, minta ini itu sama suami tanpa mau tau rintangan apapun yang menghadang didepan suaminya. Pokoknya saat-saat seperti itu seorang suami harus mempunyai ekstra kesabaran, tidak mudah putus asa dan selalu siaga (siap-siap gentian belanja). Nah kalo seperti itu suami harus bisa memberikan atau memenuhi semua permintaan si istri jadilah seorang suami yang baik, jangan mencari istri lain, sebagai seorang suami sejati jangan pernah mengeluh apapun permintaan seorang istri, dan mencoba untuk selalu ikhlas demi kesehatan istri dan juga bayi yang dikandungnya, mengeluh sih wajar tapi jangan ketika didepan istri, hendaknya para suami selalu menjaga perasaan istri-istrinya dan…STOOOOOOP!!! Ini bukan rubric konsultasi seputar kehamilan!!! mari kita kembali ke jalan yang lurusan dikit.

Pernah ga sih ngerasa aneh dengan diri sendiri, serba salah melakukan ini dan itu padahal semua itu adalah keinginan hati milik sendiri? Apa yang lo lakuin selalu salah dimata lo apalagi orang lain? Serasa ingin menjadi orang lain dan benci terhadap diri sendiri yang selalu saja membuat kesalahan dimata yang lain yang sebenarnya tak seharusnya juga itu terjadi. Gw sih sering banget, tapi ternyata semua yang gw lakukan itu bukanlah keinginan hati gw sebenarnya. Bukanlah kodrat hati gw sebenarnya, mungkin karena gw salah memahami arti kebebasan dan keegoisan yang positif alias tidak bertentangan dengan hati-hati yang lain, Banyak orang yang ingin memiliki apa yang ia tak punya, menjawab semua pertanyaan yang tak pernah ada jawaban yang tepat. Mencoba memberikan yang terbaik, dan mencoba membantu dengan niat yang tulus tetapi tak tahu caranya yang pada akhirnya malah tak berharga.

Hidup kadang begitu menyulitkan tetapi terasa indah jika semua keinginan bisa terwujud, bukanlah keinginan pribadi melainkan keinginan orang-orang yang gw sayangi yang memang mengendalikan diri gw dari jarak yang tak terukur oleh alat apapun. Terlebih keinginan yang jauh lebih mengetahui hati gw sebenernya daripada diri gw sendiri. Hanya hati yang terasa begitu mempesona, karena hatilah yang mampu rasakan imajinasi dan mampu rasakan hati-hati yang lain.

Gw ini bukanlah siapa-siapa, tak tahu apa-apa tapi gw masih ingin bersama dengan semua ketulusan dan imajinasi yang tak boleh sedikitpun beranjak dari halaman depan hati dan pikiran ini. Mencoba melakukan sesuatu hal yang lebih pantas dan lebih bermartabat buat gw, malakukan hal-hal yang bermanfaat dengan segala ketulusan dan keikhlasan hati, mencoba menjadi pribadi yang lebih baik seiring berputarnya roda kehidupan.

Mencoba memahami hakekat hati yang sengaja diciptakan dengan fungsi sebenarnya, Usah berpikir terlalu dalam untuk tenggelam dan terlalu tinggi untuk terbang, terdengar sederhana kalimat itu, namun terasa dalam ketika gw coba untuk memahami arti dari rangkaian katanya, Totalitas…tapi apakah semua tak berarti apa-apa saat kita tuangkan dalam sebuah pilihan? Tak mungkin…semua akan ada yang gw dapat ketika didasari hati yang tulus, entah baik ataupun buruk tapi gw mengharapkan kebaikanlah yang akan muncul dari itu semua, tak perduli dengan obrolan orang yang tak pernah mengerti dengan keberagaman pikiran ini, tak perduli dengan keberagaman perasaan ini. Terlebih bagi orang yang tak merasakan indahnya hati milik sendiri, indah tak terperi saat kita bisa wujudkan semua hal yang tak bertentangan dengan hati. Namun sekali lagi tak ada yang mampu lakukan itu karena semua tak bisa terjadi sebelum gw menanggalkan segala keindividualisan dan kefanaan dunia ini, manggunakan hati sesuai dengan fungsi sebenarnya, memilih dengan pikiran dan hati.

Pilihan sendiri itu indah man! Termasuk yang terjadi pada negeri ini sekarang. Memilih dan memilih untuk tidak memilih peduli amat, itu hak setiap orang, toh semua mulut masih bisa memberi jutaan alasan yang manis, tak ada kebenaran yang mutlak termasuk pilihan gw, lo, ataupun pilihan kalian semua. yang penting penghargaan atas setiap pilihan itu tetep ada. Terlebih bagi orang yang sanggup nikmati keindahan pilihan sendiri, semua telah ada pada jalur lurus masing-masing, tak sedikitpun berbelok. Pilihan saat ini awal dari pilihan-pilihan yang akan kita pilih kelak. Impian dan asa terkadang datang berbarengan, tapi terkadang tak pernah bertemu. Impian hanyalah impian belaka. Aaaaa….waktu begitu cepat berlalu, tak adakah orang yang bisa menghentikan walau hanya sepersekian detik saja? tak bisakah? Pertanyaan retorika muncul lagi...

Apapun yang terjadi hari ini tetaplah bagian dari scenario yang harus dijalani. Tapi itu adalah konsekwensi logis dari yang kita jalani diwaktu sebelumnya. Semua yang terjadi bukanlah dengan tiba-tiba, Tuhan tak pernah mengeluarkan sesuatu dengan sendirinya, pasti ada sesuatu yang mengawali itu semua. Dari itulah manusia memiliki isi dari kepala. Tapi isi dari kepala saja tak cukup untuk menemani kehidupan gw, lo atau kalian semua. Tapi kenapa sulit sekali buat gw berpikir untuk lebih mengerti hidup ini, terkadang dunia begitu membutakan mata hingga menyilaukan hati. Terkadang mendekap erat tubuh yang tak lebih berharga dari tubuh yang lain. Setiap orang punya hak dari keegoisan dirinya sendiri. tapi tubuhku ini bukanlah milik sendiri. Banyak orang yang punya andil pada tubuh ini, dan dari sinilah aku memulai semuanya…

Aku ingin menjadi seperti yang kau minta, bertekuk lutut dipangkuanmu tanpa ada seseorang pun yang menggangu, mengusik ataupun menduakanku. Yang selalu meluangkan waktu tuk menemuimu disetiap malam, dan akupun memulai untuk bercerita dan bercinta. Aku ingin selalu disisimu, walaupun terasa berat tapi aku ingin itu. Bersandar dengan segala pengaduan yang tak terselesaikan, meneteskan air mata yang terbiasa tertahan. Aku kuat dihadapan yang lain tapi aku benar-benar lemah berhadapan denganmu, hidupku nyaris tak terkendali saat aku perlahan menjauh. Tapi aku ingin kembali lewati hari-hari dengan penuh suka cita, berbicara dengan penuh kelembutan dan dengan senyuman yang terlampau tulus hanya untuk mu dan untuk semua hati yang tertunduk malu kala berhadapan dengan mu.

Aku ingin menjadi seperti yang kau minta yang perlahan tegar akan rintangan, yang terlatih tuk hadapi semua kesulitan dan pahitnya kenyataan hidup, yang siap tatkala datang rindu yang menusuk dan begitu mendalam akan kefanaan, yang menggoda aku dengan setangkai mawar yang pada akhirnya membuat aku terluka akan durinya.

Masih adakah orang yang memahami hakekat hidup sebenarnya? Untuk apakah dia dihadirkan ke muka bumi ini? Untuk apakah ia diberi hati yang terlampau mempesona? Tersentak kah kala terdengar kalimat-kalimat menakjubkan? Terbiasakah akan indah dunia yang tak pernah memiliki ketulusan dan kejujuran, pemilik semua kefanaan?dan aku ingin menjadi seperti yang kau minta, yang selalu tulus mengadu dikala malam, memberikan senyuman pada orang-orang yang kau sayangi, dan merekapun mulai tersenyum dengan hati, dan kemudian hanya karenamu lah akupun menawarkan hati tuk mencintai dan dicintai.

Kenapa aku lebih memilihmu dibanding hidupku? Bagaimana dengan dia yang senantiasa diperebutkan hingga akhir hayat. Hingga ujung kematian dirinya? Mungkin karena hanya engkaulah yang tau dan bisa memberi kebahagian yang sebenarnya…


Huh…. Lagi-lagi pikiran aneh sepintas berkililing diatas kepala, sebentar singgah dan sebentar lagi pergi. Seperti ingus yang keluar perlahan-lahan tanpa sadar hingga suatu saat menyentuh bibir dan kemudian dengan kecepatan halilintar langsung disedot kembali hingga tak bersisa. Dimana arah pembicaraan ini sebenarnya? Ya mungkin Terlampau pusing untuk dipikirkan kepala yang terbiasa dengan kenyamanan. Kenyamanan memang nyaman bro…tapi satu hal yang bisa membuatku berpikir kembali akan keberadaan hati dalam tubuh ini…

Aku ingin sekali menjadi seperti yang kau minta… amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar