Senin, 25 April 2011

Sepucuk Surat untuk Sang Idola

“Pleeeaaase…. give it to mulaaan… I say give it to mulaan… thank you, god bless you!”

Entah bagaimana caranya saya harus bisa menyampaikan surat ini kesalah satu krunya, tidak mungkin saya titipkan surat ini kepada manajernya yang cantik, apalagi kepada Ahmad Dhani atau personil Dewa lainnya, karena merekalah artisnya malam ini,hmm… saya terus berpikir keras akan hal sesimple itu, saya harus bisa sampaikan surat ini, yups.. Sepucuk surat untuk sang idola.


Sudah lama obsesi ini terbendung, bayangannya selalu menghantui disetiap lagu yang diputar melalui Itunes, bagaimana tidak setiap hari di playlist hanya terpampang deretan lagu-lagu yang dilantunkan oleh seorang penyanyi wanita yang aduhai, bagaikan Wonder Woman yang merasakan Cinta Mati kedua bahkan ketiga, yang terkadang menjelma menjadi makhluk tuhan yang paling seksi.

“Bintang tamunya malam ini adalah Dewaaaa”, itulah nama yang berkali-kali terdengar dari pengeras suara ruangan saat saya mengikuti acara yang diadakan oleh salah satu Bank ternama di JCC. “Ok, mungkin ini salah satu jalan yang diberikan tuhan untuk menjawab setiap do’a yang saya tulis di blog pribadi khusus untukmu sang artis pujaan” amiin.

Berikut sedikit tampilan dari blognya.


“Hmm… Dewa ya, hmmm… Republic Cinta berarti… hmm… yupz! Mulan Jameelaa dooong…” itulah cikal bakal benih dari kenekadan yang akan terjadi kemudian.

“Mi, gw mo bikin surat buat MJ (panggilan sayang untuk sang idola), gw mo titipin ke krunya lo ada ide?” saya bertanya pada mimi. “wah..Ok, hmm titipin aje ke abang-abang wartawan ntu lho, gw lupa namanya, tp td gw liat, bilang aja ma dia sapa tau bisa bantu lo masup ke ruang vipnya” mimi nawarin abang-abang ide yang membuat semua rencana terasa semakin terang, bagai menemukan oase di tengah sahara, semua nampak menjadi nyata dan gemilang ”Ok, nih suratnya udah jadi, let’s go cari abang-abang lo ntu”.
Hilir mudik mencari kesana-sini, terombang ambing di tengah kerumunan penonton yang asyik mengikuti lantunan suara Once tapi kami malah sibuk mencari abang-abang yang entah siapa namanya dan tak tahu pula bentuk makhluk itu seperti apa namun terbersit do’a mudah-mudahan abang-abang ntu bukanlah sejenis makhluk titisan mutan melinjo, akhirnya kami menemukan tersangkanya (abang-abang kenalan mimi) yang sedang asyik mengobrol dengan mahasiswi-mahasiswi. “Lha… ini abang-abang nya?” Tanya saya pada mimi, “Ho’oh” jawabnya tanpa dosa, “inimah gw juga kenal, dan bukan wartawan tapi juru photo kampus miiiii”.

Akhirnya dengan 5% pikiran logis, 5% kesadaran dan 90% kenekadan, saya berniat untuk menerobos barikade bodyguard Ahmad Dhani cs, wartawan yang tadi diceritakan mimi tidak bisa membantu dalam usaha saya untuk memasuki ruang vip, lagian saya kan tidak punya misi berbahaya untuk memasuki ruangan itu dan tujuan saya bukan untuk bertemu dengan mereka juga, saya hanya ingin bertemu kru dari manajemen republic cinta untuk menyampaikan surat saya ini kepada sang idola.

“Itukan si kriboooooo” saya mengenali salah satu krunya yang pernah nongol di beberapa video klip atau juga sewaktu beberapa infotainment mewawancari sang idola ketika berada di kantor Republik Cinta Manajemen. Aku panggil dia si Kribo, tubuh gempal rambut kriting dan sedikit brewok seperti hasil penelitian dan percobaan seorang Professor yang hendak menciptakan domba bibit unggul dengan mengkombinasikan DNA antara domba Australia dan kucing anggora namun gagal karena DNA kucing anggora tertukar dengan DNA babi ngepet.

“Bismillaah” dengan gaya seperti wartawan tanpa label “Press” yang planga plongo dan membawa camdig saku namun tidak kunjung memotret apapun juga saya bergegas memasuki ruang vipnya, semua personil dewa memasuki ruangan, terlihat once dan Andra yang memasuki ruangan digandeng oleh beberapa bodyguard, tiba-tiba dua orang bodyguard bersiap-siap melindungi Once dan Andra setelah melihat saya di salah satu sudut ruangan, seakan-akan saya adalah makhluk berbahaya atau sejenis hewan karnivora yang buas belum makan tiga hari tiga malam yang lepas dan nyasar di ruang kuliah “Rancangan Percobaan II”, ckckck… padahal sudah potong kuku sebelom berangkat dan gigi sayapun banyak yang bolong, jadi siapa yang harus dilindungi sebenarnya, namun setelah mereka melewati saya yang tak bergerak sedikitpun bahkan melirikpun tidak mereka saling menatap satu sama lain dan kemudian menatap saya kembali dengan tatapan yang nanar, aneh bercampur iba karena tampang saya yang lusuh terombang ambing saat di depan stage tadi padahal disitu saya berteriak memanggil manggil mencari abang wartawan kenalan mimi berulang kali namun seakan tenggelam diantara teriakan-teriakan mahasiswa lain yang mengelu-elukan Dewa ditambah suara speaker yang menggelegar, Once sempat melihat dan mengerutkan dahi namun sudah tidak menghiraukan lagi, mungkin dalam hati mereka bertanya “mo ngapain nih orang yuah?mungkin cleaning service yang ga punya tv kali…” saya hanya berpikir untuk menitipkan surat ini kepada orang yang tepat.

Diantara beberapa personil Dewa didalam ruangan terdapat seorang wanita cantik yang tersenyum kearah saya, sedikit terbersit untuk menitipkan surat ini kepadanya namun saya urungkan, saya hanya membalas senyumnya sewajarnya saja. kepada siapa saya harus menyampaikan surat ini, si kriboo ko ga muncul-muncul. Terakhir Ahmad Dhani datang diikuti beberapa bodyguard bule, beberapa fans dan wartawan dan terselip seorang kru yang sigap melindungi Ahmad Dhani dari serbuan beberapa fans nya. Itulah si kriboooooo. Pucuk di cinta datang bulan pun tibaaaa, saya akan titipkan surat ini kepada si kribo, dengan penuh semangat saya bergegas menuju dia yang sedang melindungi Ahmad Dhani dari serangan fansnya dan beberapa juru photo, ketika si kribo melihat seseorang yang berwajah sumringah yang bergegas bergerak ke arah dia layaknya hewan karnivora yang buas belum makan tiga hari tiga malam yang lepas dan nyasar di tengah-tengah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Rancangan Percobaan II dan menemukan seorang mahasiswa yang tertidur pulas sambil meneteskan air liur di mejanya saat kuliah berlangsung.

“saya mau..” “tenang..tenang..sabar…nanti photo bareng Dhaninya” potong si kribo, “ini surat…” “maap ga bisa, tolong tenang…sabar yah, Dhani ada waktu..” “bukan Dewa tapi…” “iya..iya..sabar sabar…satu-satu nanti ya Dhani ga kemana-mana ko”.
“GUA MAO KETEMU LOOOO!!!!” sejenak ruangan hening, semua mata tertuju kearah saya, beberapa wartawan menatap aneh termasuk si kribo yang masih belum menutup mulutnya saking kagetnya dengar teriakan saya. Saya berpikir tenang dan mencoba memecah keheningan dengan berkata sambil garuk-garuk kepala “ tenang-tenang semuanya, hehe.. silahkan dilanjut aja, santai-santai aja yuah anggap rumah sendiri, saya cuman mau kasih surat ini buat dia hehe…” namun sepertinya itu membuat suasana semakin hening dan menambah jumlah orang yang menatap saya dengan tatapan heran. Tak tahu harus berbuat apa, akhirnya saya berkata pada si kriboo dan langsung bergegas pergi meninggalkan ruangan tersebut tanpa permisi “Pleeeaaase…. give it to mulaaan… I say give it to mulaan… thank you, god bless you!” dengan jalan tertunduk sayapun meninggalkan ruangan itu tanpa sedikitpun menatap kearah belakang hingga saya kembali bergabung dengan teman-teman lain dan menceritakan semuanya, hanya sebagian yang percaya selebihnya masih terlihat abu-abu.

Entahlah, surat tersebut apakah sampai ke tangan orang yang saya tuju atau berakhir di tong sampah, tak masalah yang penting saya sudah mencoba satu kesempatan. kesempatan yang berakhir konyol, namun ada sedikit asa yang perlahan muncul di benak saya, semoga satu titik ini melahirkan jutaan titik lain yang berebut untuk menghampiri saya kelak, semoga…

Dan do’a itupun terjawab dalam chapter selanjutnya…

“Pertemuan manis yang tak terduga dengan sang idola… “

Selasa, 12 April 2011

Bapak Terbaik (maunya jadi tulisan utuh, yah maunya yg mboten-mboten aja)

Lagi-lagi pagi telah kembali menghampiri tempat tidur bocah yang sedang dibuai mimpi, perlahan menyibak selimut yang menutupi tubuhnya mulai dari ujung kaki hingga pertengahan pahanya, perut yang sedikit terlihat karena bajunya sudah tidak pada posisi yang benar, sprei bukan lagi di atas kasur melainkan di bawah tempat tidur, bantal yang satu menempel diantara selangkangannya dan satu lagi ada di kolong meja belajar, rambut ikal hampir menutupi separuh mukanya yang katanya mirip brad pitt tapi sebenarnya lebih mirip sandal jepit, posisi tidur yang dari sudut pandang manapun tak pernah sedap dipandang mata, baik mata hati, mata kaki, mata batin, mata-mata, mata belek, mata hari, ataupun matta band (what’s the maksud?), bukan apa-apa ia adalah orang yang gemar bermain pencak silat ketika tidur sehingga jika ia tidur, kaki dan tangannya bergerak dengan lincah ke kiri, ke kanan, ke atas, ke bawah, serong, maju dan mundur tanpa arah dan tujuan pasti mirip seorang suami yang lagi pengen tapi malu bilang sama istri. Nah kalau seperti itu seorang istri harus bisa memahami suaminya agar ia tidak leluasa mencari kehangatan diluar rumah agar keluarganya tetap harmonis tanpa ada lagi prasangka diantara keduanya, karena itu hanya akan memperkeruh dan memperburuk hubungan diantara sepasang suami dan istri. Sehingga ketika sudah tidak lagi nyaman dalam berhubungan intim maka arah ke pintu perceraian akan semakin terbuka lebih lebar, nah jika… STOooooP! Maaf, ini bukanlah forum konsultasi dokter terfavorit itu lho, siapa lagi kalau bukan dr. Boyke, wuih… cukup! terlalu cepat dan jauh kita membelot teman-teman mari kita teruskan kesesatan kita, lho.

Kukuruyuuuk... Seno si ayam terjantan dikelasnya mulai berkokok, suaranya sangat nyaring dan lantang mirip suara seorang komandan Hansip yang menyiapkan anak buahnya agar barisannya lebih rapi dibandingkan anak SD pada waktu upacara 17 Agustus di dekat kantor Kepala Desa. Kukuruyuu...k dua kali seno berkokok, Kukuruyuuuk tiga kali seno berkokok dan... KKUKURUYUUUUKKK!! Apaan tuh, Suara balasan dari ayam lain menggelegar memecah langit mengguncang bumi bagai suara petir yang menyambar komandan Hansip yang sedang menyiapkan anak buahnya agar barisannya lebih rapi lagi dibandingkan anak SD pada waktu upacara 17 Agustus di dekat kantor Kepala Desa. Aau.. Auu.. Whooaah.. gubrax! Suara apaan lagi tuh? Ckckck...Ternyata suara bocah yang tidur tadi toh, ya bocah itu pemilik ayam yang namanya seno tadi, majikan dan tuannya tak sulit dibedakan, mungkin itulah rutinitas yang dilakukan oleh dua makhluk yang secara biologis berbeda tetapi secara batiniah bisa dibilang SAMA! ayam kampung dua-duanya. Itulah bentuk komunikasi hati mereka yang mungkin hanya mereka sendiri yang tahu maksud dari itu semua dan merupakan pertalian batin antara ayam dan tuannya, entah sampai kapan itu berlangsung, bagaimana jika suatu saat nanti di pagi yang lain Seno tidak lagi mendengar balasan dari tuannya? Mungkin ia akan merasa tidak enak makan dan minum, tidur tidak nyenyak, mati segan hidup ogah-ogahan, lebih memilih terjun ke sungai dan pura-pura tenggelam atau pergi merantau kenegeri tetangga atau bisa juga menyerahkan diri pada sang musang lebay. Sudah cukup tak perlu diteruskan, Terlalu jauh kita bercerita.

Whooaaa...selamat pagi dunia, dari dahulu pagi memang selalu menakjubkan, selalu penuh dengan inspirasi untuk orang-orang yang bangun apalagi pagi yang selalu diiringi dengan lagunya shiver yang dibawakan secara akustik oleh coldplay, serasa dunia ini tak pernah berakhir alias kaga ada matinye... sambil kuhentak-hentakkan kaki dengan sedikit goyangan kepala menyondongkan badan ke kiri dan ke kanan lalu membentuk sebuah putaran, wuih! Tak ada yang bisa menandingi indahnya pagi ini, karena awal dari hidupku hari ini terletak pada saat matahari mulai mengintip malu-malu dari sebelah timur sana. Selamat pagi matahariku.

Ini hari pertama aku masuk sekolah SMA, sekolah itu bernama SMA Negeri 1 Cijeruk. Dilihat dari namanya memang tidak populer dan terdengar seperti nama buah-buahan yang ada di iklannya miss universe itu lho, tapi jangan salah, walaupun aku tidak tahu apa-apa tentang prestasinya tetapi sekolah itu termasuk sekolah yang favorit di daerahku. Selain karena memang sekolah negeri satu-satunya yang terdekat, sekolah itu juga menempati tempat yang paling layak dibanding sekolah lainnya, salah satu teman ada yang bercerita tentang sekolahnya, sekolah tempatnya berada di dekat pembuangan sampah pasar sehingga terbayang sudah aromanya seperti apa dan juga letak sekolahnya berada di ujung tempat pasar sayur-mayur, tanpa pintu gerbang sehingga yang lewat disitu bukan hanya siswa atau guru saja terkadang penjual sayurpun lewat dengan santainya di sepanjang kelas sambil petantang-petenteng memikul sayuran dan jika mau menuju sekolah, maka siswa atau guru harus melewati pasar yang becek tidak ada ojek dan secara tidak sengaja setiap hari mereka harus mendengar serombongan ibu-ibu yang menawar sayuran bahkan ia sendiri sering dititipi berbagai daftar belanjaan oleh ibunya, bibinya, neneknya, ibu temannya, bibi tetengganya sampe tetangganya tetangga, bahkan adik yang paling kecilpun ikut-ikutan nitip walau hanya sebatang permen kojek. Jadi bisa dibayangkan dengan jelas kenapa sekolahku adalah sekolah yang favorit karena memang sekolah yang lain keadaannya lebih buruk dari sekolahku. Dari itu aku bersyukur sekali bisa sekolah di tempat itu.

Inilah hari pertama aku mengenakan seragam SMA yang merupakan seragam yang diidam-idamkan ketika masih SMP, menurut pandangan kami saat itu ketika melihat pelajar yang berseragam SMA dilihat dari sudut manapun tetap saja keren, dan kini aku telah mengenakannya (apakah aku keren?). Ada sebuah aturan disekolah yang mewajibkan seluruh siswanya untuk memakai sepatu berwarna hitam dan kaos kaki putih, aturan itu sih tidak terlalu memberatkan karena memang mudah saja bagi siswa yang berasal dari sekolah SMP negeri atau sekolah swasta yang bonafid mereka sudah terbiasa dengan aturan macam itu di sekolahnya dan itu juga tidak bermasalah bagi siswa-siswa yang memang berasal dari keluarga berada yang memiliki berpasang-pasang sepatu yang belum tentu dipakai semua tapi itu tidak berlaku buat aku. Aku hanya memiliki satu buah sepatu yang sudah jelas dilihat dari sudut manapun tetap saja warnanya bukan hitam. Satu hal yang masih terbayang hingga kini yakni ketika aku sempat marah-marah kepada Bapak meminta dibelikan sepatu berwarna hitam karena takut dihukum melanggar aturan sekolah, maklumlah itu hari pertamaku disekolah sehingga akan malu sekali jika dihari pertama aku masuk sekolah harus kena hukuman. Saat itu Bapak memang sedang tidak memiliki uang karena permintaanku tergolong mendadak, Bapakpun saat itu sulit sekali memperoleh pinjaman dari tetangga. Aku sempat kebingungan karena besoknya aku harus memulai untuk bersekolah namun hingga malam ini sepatuku tidak kunjung berwarna hitam. Aku sempat berkeinginan untuk tidak bersekolah karena takut kena hukuman namun Bapak bilang ”kamu harus sekolah dan masalah sepatu hitam itu serahkanlah sama bapak, kamu siapkan saja keperluan kamu untuk esok hari”. Esok paginya ternyata sepatu berwarna hitam telah ada dihadapanku walaupun masih terlihat bercak-bercak warna putih, aku baru tahu bahwa ternyata semalam Bapak pergi kerumah tetangga-tetangga mencari mungkin ada sisa cat berwarna hitam, dan akhirnya ada seorang tetangga yang sudi memberikan catnya yang biasa ia gunakan untuk mengecat jaket kulit agar nampak hitam kembali dan malam itu juga bapak mengecat sepasang sepatu punyaku biar nampak terlihat hitam disaat aku tertidur. Bapak berkata, ”sekarang untuk sementara kamu pakailah dulu sepatu ini, nanti kalau kamu pulang sekolah catnya luntur biar bapak yang mencat lagi”. Lalu aku pamitan dan mencium kedua tangan orang tuaku, ketika aku mulai melangkahkan kaki menjauhi rumah serasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam mata, yah, perlahan mataku mulai meneteskan buliran-buliran air yang memaksa keluar, betapa tidak sopan dan tidak tau dirinya aku, namun satu hal yang aku ingat, betapa aku sangat bangganya memiliki Bapak sehebat Bapakku.

Senin, 11 April 2011

SMA oh SMA


itu mungkin yang terbayang di benak cewek-cewek waktu saya duduk di bangku SMA..(Ngarep…)

Kemaren sore di kantor tiba-tiba earphone yang menempel di telinga saya mengeluarkan sebuah lagu yang dibawakan oleh paduan suara anak-anak SMA, sambil garuk-garuk pantat kepala, lamunan saya mengorek-ngorek semua memory SMA yang hanya sebesar 2 megabyte (0.009% dari total memory yang hampir 90% berisi adegan pornografi hal-hal yang diinginkan).

Saya orang yang sulit mengingat sesuatu apalagi utang-utang saya, karena semua memory di kepala hampir hilang terserang virus “50 first date” kecuali 90% memory tadi yang selalu tersimpan rapi.

Beginilah nasib seorang pemuda tanggung seperti saya, sudah terserang penyakit “Untouchable” akut (buat yang belom tau penyakit itu bisa dilihat disini) juga menderita “50 first date” stadium III pula.

Banyak sekali hal-hal yang belum sempat saya lakukan sewaktu SMA, dari hal-hal yang biasa seperti menyanyi di pengeras suara sekolah, menempelkan tanda “dijual untuk modal kawin” pada mobil Wk.kepsek, pura-pura salah masuk toilet siswi, sampai yang sedikit ekstreem menggembok gerbang sekolah pas ujian. Jangan anggap saya sejahat itu yuah, itu kan hanya ide sepontanitas aja, kalo dulu saya lakukan itu bisa-bisa saya lulus prematur.hehe…

Perjalanan SMA saya biasa-biasa saja, ada masa-masa kelam, masa hura-hura, masa-masa sedih, asmara, pertemanan dan hukuman (hmm… bukan ga mao ngomongin prestasi? Emang ga ada juga sih,satu-satunya prestasi saya yaitu juara lomba bakiak pas agustusan di sekolah, jadi ga perlu diumbar juga kan).

Mungkin masa-masa SMA ini adalah masa-masanya labilisme (ketidak konsistenan emosi dan perilaku istilah kerennya ababil), dulu handphone saja masih jarang yang bawa, Sekarang anak SMA lebih mengenal blackberry sehingga ada istilah BBMan, dan tidak sedikit pula ABG-ABG yang menjadi korban keganasan kata GAUL, bahkan yang lebih parah jika ada ABABIL sarap yang baru punya BlackBerry “heh..Eloh eloh punya blackberry ga? Berapa PIN BeBeh eloh? Guweh mao BBMan neh, eloh tau ga berapa tarip BBMan yang pertamax? Soalnya Guweh biasa pake yang premium, gara-gara bokap guweh sukanya naro ikan-ikan hias di dalem premium (baca:aquarium)..” lho…ini sebenernya BB tipe apaan?, mungkin sudah berbeda zaman, sekarang ini semuanya serba elektrik, tugas via email, belajar berbasis internet, bahkan sekarang alat-alat dapurpun pake istilah elektrik, panci elektrik, kompor elektrik,rok rokok elektrik (ini ga ada hubungannya sama SMA yuah). Yah walaupun berbeda zamannya, tapi semua pasti memiliki kisah-kisah SMAnya tersendiri yang mungkin menjadi sebuah kenangan yang sulit dilupakan, memang sih punya pacar seseksi Aura Kasih atau secantik Maria Renata pasti bakal lebih sulit dilupakan dibanding kenangan-kenangan yang tadi, tapikan pada zaman SMA dulu mereka belom masuk daftar khayalan saya. Hehe…

Waktu SMA adalah waktu dimana kita merasa paling jago, paling kuat, paling hebat dan paling gila menjadi ciri khas remaja-remaja SMA di zaman saya, tapi ada juga yang merasa paling bodoh, paling jelek, paling blo’on, tapi meskipun bodoh, jelek atau blo’on tapi mereka memiliki kelebihan, yups, kelebihan mereka satu-satunya yaitu lebih dongo dari yang lain (maap jika ada yang tersinggung, semua ini hanya subjektif saja).

Diakhir tulisan ini saya mau mngutip sebuah lirik lagu dari salah satu idola saya waktu kecil, Bang Haji Rhoma Irama, menurut beliau, masa muda adalah, masanya berapi-api, yang maunya menang sendiri yang lainnya tak perduli..iii… Nah, sekarang bagaimana dengan masa SMA anda?