Senin, 25 April 2011

Sepucuk Surat untuk Sang Idola

“Pleeeaaase…. give it to mulaaan… I say give it to mulaan… thank you, god bless you!”

Entah bagaimana caranya saya harus bisa menyampaikan surat ini kesalah satu krunya, tidak mungkin saya titipkan surat ini kepada manajernya yang cantik, apalagi kepada Ahmad Dhani atau personil Dewa lainnya, karena merekalah artisnya malam ini,hmm… saya terus berpikir keras akan hal sesimple itu, saya harus bisa sampaikan surat ini, yups.. Sepucuk surat untuk sang idola.


Sudah lama obsesi ini terbendung, bayangannya selalu menghantui disetiap lagu yang diputar melalui Itunes, bagaimana tidak setiap hari di playlist hanya terpampang deretan lagu-lagu yang dilantunkan oleh seorang penyanyi wanita yang aduhai, bagaikan Wonder Woman yang merasakan Cinta Mati kedua bahkan ketiga, yang terkadang menjelma menjadi makhluk tuhan yang paling seksi.

“Bintang tamunya malam ini adalah Dewaaaa”, itulah nama yang berkali-kali terdengar dari pengeras suara ruangan saat saya mengikuti acara yang diadakan oleh salah satu Bank ternama di JCC. “Ok, mungkin ini salah satu jalan yang diberikan tuhan untuk menjawab setiap do’a yang saya tulis di blog pribadi khusus untukmu sang artis pujaan” amiin.

Berikut sedikit tampilan dari blognya.


“Hmm… Dewa ya, hmmm… Republic Cinta berarti… hmm… yupz! Mulan Jameelaa dooong…” itulah cikal bakal benih dari kenekadan yang akan terjadi kemudian.

“Mi, gw mo bikin surat buat MJ (panggilan sayang untuk sang idola), gw mo titipin ke krunya lo ada ide?” saya bertanya pada mimi. “wah..Ok, hmm titipin aje ke abang-abang wartawan ntu lho, gw lupa namanya, tp td gw liat, bilang aja ma dia sapa tau bisa bantu lo masup ke ruang vipnya” mimi nawarin abang-abang ide yang membuat semua rencana terasa semakin terang, bagai menemukan oase di tengah sahara, semua nampak menjadi nyata dan gemilang ”Ok, nih suratnya udah jadi, let’s go cari abang-abang lo ntu”.
Hilir mudik mencari kesana-sini, terombang ambing di tengah kerumunan penonton yang asyik mengikuti lantunan suara Once tapi kami malah sibuk mencari abang-abang yang entah siapa namanya dan tak tahu pula bentuk makhluk itu seperti apa namun terbersit do’a mudah-mudahan abang-abang ntu bukanlah sejenis makhluk titisan mutan melinjo, akhirnya kami menemukan tersangkanya (abang-abang kenalan mimi) yang sedang asyik mengobrol dengan mahasiswi-mahasiswi. “Lha… ini abang-abang nya?” Tanya saya pada mimi, “Ho’oh” jawabnya tanpa dosa, “inimah gw juga kenal, dan bukan wartawan tapi juru photo kampus miiiii”.

Akhirnya dengan 5% pikiran logis, 5% kesadaran dan 90% kenekadan, saya berniat untuk menerobos barikade bodyguard Ahmad Dhani cs, wartawan yang tadi diceritakan mimi tidak bisa membantu dalam usaha saya untuk memasuki ruang vip, lagian saya kan tidak punya misi berbahaya untuk memasuki ruangan itu dan tujuan saya bukan untuk bertemu dengan mereka juga, saya hanya ingin bertemu kru dari manajemen republic cinta untuk menyampaikan surat saya ini kepada sang idola.

“Itukan si kriboooooo” saya mengenali salah satu krunya yang pernah nongol di beberapa video klip atau juga sewaktu beberapa infotainment mewawancari sang idola ketika berada di kantor Republik Cinta Manajemen. Aku panggil dia si Kribo, tubuh gempal rambut kriting dan sedikit brewok seperti hasil penelitian dan percobaan seorang Professor yang hendak menciptakan domba bibit unggul dengan mengkombinasikan DNA antara domba Australia dan kucing anggora namun gagal karena DNA kucing anggora tertukar dengan DNA babi ngepet.

“Bismillaah” dengan gaya seperti wartawan tanpa label “Press” yang planga plongo dan membawa camdig saku namun tidak kunjung memotret apapun juga saya bergegas memasuki ruang vipnya, semua personil dewa memasuki ruangan, terlihat once dan Andra yang memasuki ruangan digandeng oleh beberapa bodyguard, tiba-tiba dua orang bodyguard bersiap-siap melindungi Once dan Andra setelah melihat saya di salah satu sudut ruangan, seakan-akan saya adalah makhluk berbahaya atau sejenis hewan karnivora yang buas belum makan tiga hari tiga malam yang lepas dan nyasar di ruang kuliah “Rancangan Percobaan II”, ckckck… padahal sudah potong kuku sebelom berangkat dan gigi sayapun banyak yang bolong, jadi siapa yang harus dilindungi sebenarnya, namun setelah mereka melewati saya yang tak bergerak sedikitpun bahkan melirikpun tidak mereka saling menatap satu sama lain dan kemudian menatap saya kembali dengan tatapan yang nanar, aneh bercampur iba karena tampang saya yang lusuh terombang ambing saat di depan stage tadi padahal disitu saya berteriak memanggil manggil mencari abang wartawan kenalan mimi berulang kali namun seakan tenggelam diantara teriakan-teriakan mahasiswa lain yang mengelu-elukan Dewa ditambah suara speaker yang menggelegar, Once sempat melihat dan mengerutkan dahi namun sudah tidak menghiraukan lagi, mungkin dalam hati mereka bertanya “mo ngapain nih orang yuah?mungkin cleaning service yang ga punya tv kali…” saya hanya berpikir untuk menitipkan surat ini kepada orang yang tepat.

Diantara beberapa personil Dewa didalam ruangan terdapat seorang wanita cantik yang tersenyum kearah saya, sedikit terbersit untuk menitipkan surat ini kepadanya namun saya urungkan, saya hanya membalas senyumnya sewajarnya saja. kepada siapa saya harus menyampaikan surat ini, si kriboo ko ga muncul-muncul. Terakhir Ahmad Dhani datang diikuti beberapa bodyguard bule, beberapa fans dan wartawan dan terselip seorang kru yang sigap melindungi Ahmad Dhani dari serbuan beberapa fans nya. Itulah si kriboooooo. Pucuk di cinta datang bulan pun tibaaaa, saya akan titipkan surat ini kepada si kribo, dengan penuh semangat saya bergegas menuju dia yang sedang melindungi Ahmad Dhani dari serangan fansnya dan beberapa juru photo, ketika si kribo melihat seseorang yang berwajah sumringah yang bergegas bergerak ke arah dia layaknya hewan karnivora yang buas belum makan tiga hari tiga malam yang lepas dan nyasar di tengah-tengah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Rancangan Percobaan II dan menemukan seorang mahasiswa yang tertidur pulas sambil meneteskan air liur di mejanya saat kuliah berlangsung.

“saya mau..” “tenang..tenang..sabar…nanti photo bareng Dhaninya” potong si kribo, “ini surat…” “maap ga bisa, tolong tenang…sabar yah, Dhani ada waktu..” “bukan Dewa tapi…” “iya..iya..sabar sabar…satu-satu nanti ya Dhani ga kemana-mana ko”.
“GUA MAO KETEMU LOOOO!!!!” sejenak ruangan hening, semua mata tertuju kearah saya, beberapa wartawan menatap aneh termasuk si kribo yang masih belum menutup mulutnya saking kagetnya dengar teriakan saya. Saya berpikir tenang dan mencoba memecah keheningan dengan berkata sambil garuk-garuk kepala “ tenang-tenang semuanya, hehe.. silahkan dilanjut aja, santai-santai aja yuah anggap rumah sendiri, saya cuman mau kasih surat ini buat dia hehe…” namun sepertinya itu membuat suasana semakin hening dan menambah jumlah orang yang menatap saya dengan tatapan heran. Tak tahu harus berbuat apa, akhirnya saya berkata pada si kriboo dan langsung bergegas pergi meninggalkan ruangan tersebut tanpa permisi “Pleeeaaase…. give it to mulaaan… I say give it to mulaan… thank you, god bless you!” dengan jalan tertunduk sayapun meninggalkan ruangan itu tanpa sedikitpun menatap kearah belakang hingga saya kembali bergabung dengan teman-teman lain dan menceritakan semuanya, hanya sebagian yang percaya selebihnya masih terlihat abu-abu.

Entahlah, surat tersebut apakah sampai ke tangan orang yang saya tuju atau berakhir di tong sampah, tak masalah yang penting saya sudah mencoba satu kesempatan. kesempatan yang berakhir konyol, namun ada sedikit asa yang perlahan muncul di benak saya, semoga satu titik ini melahirkan jutaan titik lain yang berebut untuk menghampiri saya kelak, semoga…

Dan do’a itupun terjawab dalam chapter selanjutnya…

“Pertemuan manis yang tak terduga dengan sang idola… “

Selasa, 12 April 2011

Bapak Terbaik (maunya jadi tulisan utuh, yah maunya yg mboten-mboten aja)

Lagi-lagi pagi telah kembali menghampiri tempat tidur bocah yang sedang dibuai mimpi, perlahan menyibak selimut yang menutupi tubuhnya mulai dari ujung kaki hingga pertengahan pahanya, perut yang sedikit terlihat karena bajunya sudah tidak pada posisi yang benar, sprei bukan lagi di atas kasur melainkan di bawah tempat tidur, bantal yang satu menempel diantara selangkangannya dan satu lagi ada di kolong meja belajar, rambut ikal hampir menutupi separuh mukanya yang katanya mirip brad pitt tapi sebenarnya lebih mirip sandal jepit, posisi tidur yang dari sudut pandang manapun tak pernah sedap dipandang mata, baik mata hati, mata kaki, mata batin, mata-mata, mata belek, mata hari, ataupun matta band (what’s the maksud?), bukan apa-apa ia adalah orang yang gemar bermain pencak silat ketika tidur sehingga jika ia tidur, kaki dan tangannya bergerak dengan lincah ke kiri, ke kanan, ke atas, ke bawah, serong, maju dan mundur tanpa arah dan tujuan pasti mirip seorang suami yang lagi pengen tapi malu bilang sama istri. Nah kalau seperti itu seorang istri harus bisa memahami suaminya agar ia tidak leluasa mencari kehangatan diluar rumah agar keluarganya tetap harmonis tanpa ada lagi prasangka diantara keduanya, karena itu hanya akan memperkeruh dan memperburuk hubungan diantara sepasang suami dan istri. Sehingga ketika sudah tidak lagi nyaman dalam berhubungan intim maka arah ke pintu perceraian akan semakin terbuka lebih lebar, nah jika… STOooooP! Maaf, ini bukanlah forum konsultasi dokter terfavorit itu lho, siapa lagi kalau bukan dr. Boyke, wuih… cukup! terlalu cepat dan jauh kita membelot teman-teman mari kita teruskan kesesatan kita, lho.

Kukuruyuuuk... Seno si ayam terjantan dikelasnya mulai berkokok, suaranya sangat nyaring dan lantang mirip suara seorang komandan Hansip yang menyiapkan anak buahnya agar barisannya lebih rapi dibandingkan anak SD pada waktu upacara 17 Agustus di dekat kantor Kepala Desa. Kukuruyuu...k dua kali seno berkokok, Kukuruyuuuk tiga kali seno berkokok dan... KKUKURUYUUUUKKK!! Apaan tuh, Suara balasan dari ayam lain menggelegar memecah langit mengguncang bumi bagai suara petir yang menyambar komandan Hansip yang sedang menyiapkan anak buahnya agar barisannya lebih rapi lagi dibandingkan anak SD pada waktu upacara 17 Agustus di dekat kantor Kepala Desa. Aau.. Auu.. Whooaah.. gubrax! Suara apaan lagi tuh? Ckckck...Ternyata suara bocah yang tidur tadi toh, ya bocah itu pemilik ayam yang namanya seno tadi, majikan dan tuannya tak sulit dibedakan, mungkin itulah rutinitas yang dilakukan oleh dua makhluk yang secara biologis berbeda tetapi secara batiniah bisa dibilang SAMA! ayam kampung dua-duanya. Itulah bentuk komunikasi hati mereka yang mungkin hanya mereka sendiri yang tahu maksud dari itu semua dan merupakan pertalian batin antara ayam dan tuannya, entah sampai kapan itu berlangsung, bagaimana jika suatu saat nanti di pagi yang lain Seno tidak lagi mendengar balasan dari tuannya? Mungkin ia akan merasa tidak enak makan dan minum, tidur tidak nyenyak, mati segan hidup ogah-ogahan, lebih memilih terjun ke sungai dan pura-pura tenggelam atau pergi merantau kenegeri tetangga atau bisa juga menyerahkan diri pada sang musang lebay. Sudah cukup tak perlu diteruskan, Terlalu jauh kita bercerita.

Whooaaa...selamat pagi dunia, dari dahulu pagi memang selalu menakjubkan, selalu penuh dengan inspirasi untuk orang-orang yang bangun apalagi pagi yang selalu diiringi dengan lagunya shiver yang dibawakan secara akustik oleh coldplay, serasa dunia ini tak pernah berakhir alias kaga ada matinye... sambil kuhentak-hentakkan kaki dengan sedikit goyangan kepala menyondongkan badan ke kiri dan ke kanan lalu membentuk sebuah putaran, wuih! Tak ada yang bisa menandingi indahnya pagi ini, karena awal dari hidupku hari ini terletak pada saat matahari mulai mengintip malu-malu dari sebelah timur sana. Selamat pagi matahariku.

Ini hari pertama aku masuk sekolah SMA, sekolah itu bernama SMA Negeri 1 Cijeruk. Dilihat dari namanya memang tidak populer dan terdengar seperti nama buah-buahan yang ada di iklannya miss universe itu lho, tapi jangan salah, walaupun aku tidak tahu apa-apa tentang prestasinya tetapi sekolah itu termasuk sekolah yang favorit di daerahku. Selain karena memang sekolah negeri satu-satunya yang terdekat, sekolah itu juga menempati tempat yang paling layak dibanding sekolah lainnya, salah satu teman ada yang bercerita tentang sekolahnya, sekolah tempatnya berada di dekat pembuangan sampah pasar sehingga terbayang sudah aromanya seperti apa dan juga letak sekolahnya berada di ujung tempat pasar sayur-mayur, tanpa pintu gerbang sehingga yang lewat disitu bukan hanya siswa atau guru saja terkadang penjual sayurpun lewat dengan santainya di sepanjang kelas sambil petantang-petenteng memikul sayuran dan jika mau menuju sekolah, maka siswa atau guru harus melewati pasar yang becek tidak ada ojek dan secara tidak sengaja setiap hari mereka harus mendengar serombongan ibu-ibu yang menawar sayuran bahkan ia sendiri sering dititipi berbagai daftar belanjaan oleh ibunya, bibinya, neneknya, ibu temannya, bibi tetengganya sampe tetangganya tetangga, bahkan adik yang paling kecilpun ikut-ikutan nitip walau hanya sebatang permen kojek. Jadi bisa dibayangkan dengan jelas kenapa sekolahku adalah sekolah yang favorit karena memang sekolah yang lain keadaannya lebih buruk dari sekolahku. Dari itu aku bersyukur sekali bisa sekolah di tempat itu.

Inilah hari pertama aku mengenakan seragam SMA yang merupakan seragam yang diidam-idamkan ketika masih SMP, menurut pandangan kami saat itu ketika melihat pelajar yang berseragam SMA dilihat dari sudut manapun tetap saja keren, dan kini aku telah mengenakannya (apakah aku keren?). Ada sebuah aturan disekolah yang mewajibkan seluruh siswanya untuk memakai sepatu berwarna hitam dan kaos kaki putih, aturan itu sih tidak terlalu memberatkan karena memang mudah saja bagi siswa yang berasal dari sekolah SMP negeri atau sekolah swasta yang bonafid mereka sudah terbiasa dengan aturan macam itu di sekolahnya dan itu juga tidak bermasalah bagi siswa-siswa yang memang berasal dari keluarga berada yang memiliki berpasang-pasang sepatu yang belum tentu dipakai semua tapi itu tidak berlaku buat aku. Aku hanya memiliki satu buah sepatu yang sudah jelas dilihat dari sudut manapun tetap saja warnanya bukan hitam. Satu hal yang masih terbayang hingga kini yakni ketika aku sempat marah-marah kepada Bapak meminta dibelikan sepatu berwarna hitam karena takut dihukum melanggar aturan sekolah, maklumlah itu hari pertamaku disekolah sehingga akan malu sekali jika dihari pertama aku masuk sekolah harus kena hukuman. Saat itu Bapak memang sedang tidak memiliki uang karena permintaanku tergolong mendadak, Bapakpun saat itu sulit sekali memperoleh pinjaman dari tetangga. Aku sempat kebingungan karena besoknya aku harus memulai untuk bersekolah namun hingga malam ini sepatuku tidak kunjung berwarna hitam. Aku sempat berkeinginan untuk tidak bersekolah karena takut kena hukuman namun Bapak bilang ”kamu harus sekolah dan masalah sepatu hitam itu serahkanlah sama bapak, kamu siapkan saja keperluan kamu untuk esok hari”. Esok paginya ternyata sepatu berwarna hitam telah ada dihadapanku walaupun masih terlihat bercak-bercak warna putih, aku baru tahu bahwa ternyata semalam Bapak pergi kerumah tetangga-tetangga mencari mungkin ada sisa cat berwarna hitam, dan akhirnya ada seorang tetangga yang sudi memberikan catnya yang biasa ia gunakan untuk mengecat jaket kulit agar nampak hitam kembali dan malam itu juga bapak mengecat sepasang sepatu punyaku biar nampak terlihat hitam disaat aku tertidur. Bapak berkata, ”sekarang untuk sementara kamu pakailah dulu sepatu ini, nanti kalau kamu pulang sekolah catnya luntur biar bapak yang mencat lagi”. Lalu aku pamitan dan mencium kedua tangan orang tuaku, ketika aku mulai melangkahkan kaki menjauhi rumah serasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam mata, yah, perlahan mataku mulai meneteskan buliran-buliran air yang memaksa keluar, betapa tidak sopan dan tidak tau dirinya aku, namun satu hal yang aku ingat, betapa aku sangat bangganya memiliki Bapak sehebat Bapakku.

Senin, 11 April 2011

SMA oh SMA


itu mungkin yang terbayang di benak cewek-cewek waktu saya duduk di bangku SMA..(Ngarep…)

Kemaren sore di kantor tiba-tiba earphone yang menempel di telinga saya mengeluarkan sebuah lagu yang dibawakan oleh paduan suara anak-anak SMA, sambil garuk-garuk pantat kepala, lamunan saya mengorek-ngorek semua memory SMA yang hanya sebesar 2 megabyte (0.009% dari total memory yang hampir 90% berisi adegan pornografi hal-hal yang diinginkan).

Saya orang yang sulit mengingat sesuatu apalagi utang-utang saya, karena semua memory di kepala hampir hilang terserang virus “50 first date” kecuali 90% memory tadi yang selalu tersimpan rapi.

Beginilah nasib seorang pemuda tanggung seperti saya, sudah terserang penyakit “Untouchable” akut (buat yang belom tau penyakit itu bisa dilihat disini) juga menderita “50 first date” stadium III pula.

Banyak sekali hal-hal yang belum sempat saya lakukan sewaktu SMA, dari hal-hal yang biasa seperti menyanyi di pengeras suara sekolah, menempelkan tanda “dijual untuk modal kawin” pada mobil Wk.kepsek, pura-pura salah masuk toilet siswi, sampai yang sedikit ekstreem menggembok gerbang sekolah pas ujian. Jangan anggap saya sejahat itu yuah, itu kan hanya ide sepontanitas aja, kalo dulu saya lakukan itu bisa-bisa saya lulus prematur.hehe…

Perjalanan SMA saya biasa-biasa saja, ada masa-masa kelam, masa hura-hura, masa-masa sedih, asmara, pertemanan dan hukuman (hmm… bukan ga mao ngomongin prestasi? Emang ga ada juga sih,satu-satunya prestasi saya yaitu juara lomba bakiak pas agustusan di sekolah, jadi ga perlu diumbar juga kan).

Mungkin masa-masa SMA ini adalah masa-masanya labilisme (ketidak konsistenan emosi dan perilaku istilah kerennya ababil), dulu handphone saja masih jarang yang bawa, Sekarang anak SMA lebih mengenal blackberry sehingga ada istilah BBMan, dan tidak sedikit pula ABG-ABG yang menjadi korban keganasan kata GAUL, bahkan yang lebih parah jika ada ABABIL sarap yang baru punya BlackBerry “heh..Eloh eloh punya blackberry ga? Berapa PIN BeBeh eloh? Guweh mao BBMan neh, eloh tau ga berapa tarip BBMan yang pertamax? Soalnya Guweh biasa pake yang premium, gara-gara bokap guweh sukanya naro ikan-ikan hias di dalem premium (baca:aquarium)..” lho…ini sebenernya BB tipe apaan?, mungkin sudah berbeda zaman, sekarang ini semuanya serba elektrik, tugas via email, belajar berbasis internet, bahkan sekarang alat-alat dapurpun pake istilah elektrik, panci elektrik, kompor elektrik,rok rokok elektrik (ini ga ada hubungannya sama SMA yuah). Yah walaupun berbeda zamannya, tapi semua pasti memiliki kisah-kisah SMAnya tersendiri yang mungkin menjadi sebuah kenangan yang sulit dilupakan, memang sih punya pacar seseksi Aura Kasih atau secantik Maria Renata pasti bakal lebih sulit dilupakan dibanding kenangan-kenangan yang tadi, tapikan pada zaman SMA dulu mereka belom masuk daftar khayalan saya. Hehe…

Waktu SMA adalah waktu dimana kita merasa paling jago, paling kuat, paling hebat dan paling gila menjadi ciri khas remaja-remaja SMA di zaman saya, tapi ada juga yang merasa paling bodoh, paling jelek, paling blo’on, tapi meskipun bodoh, jelek atau blo’on tapi mereka memiliki kelebihan, yups, kelebihan mereka satu-satunya yaitu lebih dongo dari yang lain (maap jika ada yang tersinggung, semua ini hanya subjektif saja).

Diakhir tulisan ini saya mau mngutip sebuah lirik lagu dari salah satu idola saya waktu kecil, Bang Haji Rhoma Irama, menurut beliau, masa muda adalah, masanya berapi-api, yang maunya menang sendiri yang lainnya tak perduli..iii… Nah, sekarang bagaimana dengan masa SMA anda?

Sepi Bukan Sapi...

Saya akan mencoba sedikit mengulas mengenai judul note saya kali ini, Judul ini di angkat karena sudah kering (emangnya jemuran), saya peroleh judul ini ketika saya berusaha meditasi, meninggalkan aktivitas yang biasa saya lakukan, menyendiri tanpa gerak, dan memejamkan kedua mata saya dengan penuh kekhusyu’an (sebenernya saya tidur). Mengapa saya memberikan judul “Sepi Bukan Sapi”?, tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap intelegensia pembaca sekalian yang budiman, saya hanya ingin mempertegas saja bahwa sepi itu berbeda dengan sapi.

Sapi adalah binatang paling sabar sedunia bagaimana tidak, meski susunya di peras tiap hari, sapi tidak pernah menuntut sekalipun untuk dinikahi (curhatan sapi), sedangkan pengertian sepi adalah suatu keadaan yang mana saya semakin bingung untuk menjelaskan dan saya menjadi semakin yakin seyakin-yakinnya bahwa penjelasan yang saya paparkan membuat sesuatu yang sudah jelas menjadi semakin tidak jelas (sejak kapan juga pengertian yang saya paparkan mencerahkan?)



Gambar di atas adalah salah satu adegan di film AADC bukan AA Gym atau AA Gatot, film itu sempat booming dan menjadi langkah awal kebangkitan perfilman Indonesia, film itu diperankan oleh Dian Sastrowardoyo (Cinta) dan Fuad Saputra (Rangga), tampak pada gambar Cinta (Dian Sastro) sedang membacakan puisi yang dibuat oleh Rangga (Fuad). Puisi tentang perasaan kesepian yang teramat sangat sepi sekali (sulit dibayangkan).

Baiklah, mari kita tinggalkan adegan di film tadi, Apa itu Sepi? Menurut buku Bahasa Indonesia karya JS. Fuad Badudu, Sepi adalah suatu keadaan dimana tidak adanya orang, tidak adanya kebisingan, tidak adanya keramaian, pokoknya tidak ada termasuk pengertian inipun sebenarnya tidak ada… (Nah Lho). Lalu kemana saya harus mencari jawaban? Apakah saya harus bertanya pada rumput yang bergoyang? (Rumput menjawab: Maap, goyangan berlaku jika saweran di atas 50 rebu). Hmm… yah, sedikit uneg-uneg mungkin bisa sedikit juga mengaburkan penjelasan yang sudah beredar luas.

Rasa sepi dan ramai adalah bagian dari kehidupan, ada baik dan buruk, gelap dan terang, tampan dan kurang tampan, cantik dan tidak cantik, selama kita yakin bumi masih berputar, maka rasa sepipun pasti akan bergulir menjadi ramai, dan bukankah semua yang terjadi pada diri kita saat ini adalah konsekwensi dari perbuatan kita di masa lalu? Dan mungkin rasa kesepian kita sekarang adalah implikasi dari tingkah laku kita terhadap teman, rekan kerja, tetangga, atau bahkan orang tua di masa lalu. Menjaga tali silaturrahim bukanlah perkara yang mudah, tapi bukankah tidak ada pilihan lain selain itu? Mungkin kita harus tetap melakukan itu meski sulit. Tak perlu menyesali sesuatu yang sudah terjadi, yang penting masih ada rasa tanggung jawab, memang sih tanggung jawab bukan hanya wajib dimiliki sama laki-laki yang menghamili anak perempuan orang, kita juga perlu memiliki rasa itu, jadi sekarang siapa ayah dari anak yang sedang kamu kandung? (maap, lagi-lagi berbicara diluar konteks), sampai dimana kita tadi? Oh iya, menyesal. jika kita melihat suatu perkara dari sisi yang berbeda, maka kita akan tersadar bahwa

“keterlanjuran bukanlah suatu hal yang perlu disesali”.

Terdengar sotoy yuah, tapi gapapa lha wong tulisan-tulisan saya sendiri ko, cukup sekian saja dan terimakasih.

Pagi di Bukit Pinus (maunya jadi tulisan utuh, yah maunya yg mboten-mboten aja)

Kala sebuah nama terucap disetiap untaian do’a, mengagungkan sebuah elegy atas nama cinta, namun pada saat yang sama, diam terpaku saat dihina cinta, aku ikhlas dalam sebuah ucapan tanpa pengakuan. Menjadi udaraku dalam setiap tarikan nafas, menjadi rasaku disetiap kecapan lidah, menjadi nadaku disetiap lantunan irama.

One cup of hot chocolate make my rainy Sunday morning so melancholic, entah kenapa aku mulai memikirkan sosok yang selama ini menjadi bagian dari setiap lamunanku, pagi akan selalu mengingatkanku pada sebuah kisah, kenangan manisku bersama wanita si pengejar pagi, persis ketika matahari menyambut sepasang mata di perbukitan itu.

Udara pagi di Bukit Pinus menjadi satu-satunya momen yang tidak akan aku lupakan, rinduku mengalir disetiap tetesan air mata, meski tak mungkin aku kembalikan masa itu, satu hal yang masih tertinggal dalam dada ini, rasa… rasa yang menggores meninggalkan bekas yang sulit untuk aku lupakan, dambaku tak kan sedikitpun surut, tak ada keluh dan peluh dalam setiap udara yang kuhirup bersamanya, setia dan bahagia saat bibirnya menuturkan cerita peluh dan kesah, oh.. rinduku tak terperi, tak rela ingatanku dirampas meski sepersekian detik dari kepalaku, mencoba menyatukan serpihan asa dalam untaian kata, memeluk dan menggenggam erat memory indah, mencoba menutupi sebuah kenyataan pahit akan usainya sebuah cerita.

“Jangan lupa yah jemput aku jam empat pagi…” sebuah sms yang aku terima sebelum mata ini terpejam untuk tidur, “Oke, jangan lupa bangunin juga yah, assalamualaikum…” send… aku kirimkan balasan sms, semoga esok semuanya bisa berjalan dengan lancar. Next Destination… mengejar pagi di Bukit Pinus.

Akhirnya jam empat kurang ada seseorang yang menelpon, “udah bangun belom? Ayo siap-siap bentar lagi jam empat, kita musti berangkat pagi-pagi” suara di seberang sana yang terdengar samar-samar di telepon, “Ok, bentar yah, cuci muka dulu” jawabku “Ok, jangan lama-lama ya, kasih tau tony juga jangan sampai telat jemputnya yah…” “Siip…” jawabku.

Tepat jam empat pagi aku dan Tony sudah berada di depan kostnya dengan dua motor, tampak dua orang perempuan mengenakan sweeter sudah menunggu di depan pintu gerbang kost-kostan yang semuanya di huni oleh wanita “Yuks berangkat… takut keburu telat nih” celotehnya tanpa basa-basi “Siaaaap booozzzz” jawabku dan tony serempak. “kamu kedinginan?” tanyaku kepada seorang gadis yang tepat aku bonceng dibelakang motorku “ga ko, kita lanjut aja, lagian udah pake sweeter tebel niih” sambil memegang kerah sweeter nya agar terlihat olehku dari kaca spion sambil tersenyum, “oya, nanti kita sholat shubuh dimana?” tanyanya balik, “nanti di samping jalan sebelah sana ada masjid, kita shalat berjamaah disana aja”. “Ok” jawabnya lagi-lagi sambil tersenyum. Dea, ia adalah sosok gadis yang selalu hadir disetiap mimpi-mimpiku, pertemuan yang tanpa disengaja membuat kami lebih akrab karena memiliki hobbi yang sama, kami berdua suka sekali menikmati udara pegunungan di pagi hari, oya Dea aktif di Koran kampus, aku bertemu pertama kali ketika kami sama-sama berdemonstrasi di Jakarta, kebetulan aku menjadi tim theatrical dan Dea meliput berita untuk Koran kampus dan kami pun akrab sampai sekarang, bahkan melebihi seorang teman.

Setelah selesai Shalat Shubuh, kami berempat melanjutkan perjalanan, menembus buliran-buliran embun, mengejar sebuah asa, menantang dinginnya udara pagi yang menusuk kedalam pori-pori, melesat jauh meninggalkan peraduan, demi satu tujuan. Mengejar pagi di bukit pinus.

Setelah setengah jam perjalanan sehabis shalat shubuh, motor kami terpisah, Tony dan Tia berada jauh dibelakang, dan dengan perlahan aku berhentikan motor sambil sejenak berisitirahat di samping jalan yang mulai berbatu “SMS Tia dong, nanti nyasar lagi mereka berdua” perintahku pada Dea, “Oke”, dan tidak lama Dea pun mendapatkan balasan dari Tia, dan menunjukkan sms balasannya kepadaku “Motor kami mogok, kalian berdua lanjutin aja kesana, laen kali aja kita jalan bareng lagi ngejar pagi”, Aku tatap wajah Dea,“Gimana de..masih lanjut?” tanyaku “Ayo brangkaaaat nanti telaaaattt” jawabnya singkat dengan nada yang sedikit manja, dan aku mulai memacu motorku menyambut lazuardi di pagi buta.

Hari masih gelap ketika motor kami mulai mendaki menuju lereng bukit pinus, perjalanan kami sedikit terhambat karena jalan menuju bukit pinus penuh dengan bebatuanyang terjal, membuat motor kami harus sering dituntun karena khawatir jatuh, “Bentar lagi sunrise nih” gumamku pada Dea yang dibalas dengan anggukannya.Tiba-tiba tepat diseberang jurang kecil disamping sebelah kiri kami terlihat sebuah bukityang indah, yah kami disuguhi pemandangan yang luar biasa, membuat semua terasa lebih melancholic, di bukit seberang terlihat hamparan hutan pinus yang berbaris dengan rapi, sebagian di tumbuhi ilalang ilalang tinggi, kami duduk berdampingan diatas rerumputan yang masih basah oleh embun, menyambut sebuah fenomena alam yang sangat kami nantikan, dan karena itulah tujuan kami kemari. Tak berselang lama, keindahan alampun siap dimulai.

Terlihat samar-samar sang mentari yang perlahan mengusap seluruh hamparan dataran dan perbukitan yang tengah kami nikmati dengan cahayanya yang indah, menyapu jengkal demi jengkal dataran hijau di depan kami, disambut kicauan burung yang setia mengiringi pagi, meniupkan semilir angin yang menyejukkan hingga kedalam hati, menyampaikan sebuah sabda alam yang tertuang melalui cahayanya, kami berdua sejenak terdiam dan berusaha mengambil seluruh kekuatan yang sengaja disediakan alam di hadapan kami, pagi memang indah dan semua terasa semakin indah dan melancholic tatkala kami bertemu pandang, bertemu mata satu sama lain, mencoba menyampaikan sesuatu yang terasa mengganjal di bibir masing-masing, hingga hanya hati yang mengecap rasa tanpa sedikitpun ucapan.

Dea mengeluarkan isi dalam tasnya, ada termoss kecil dan dua buah cangkir plastic, satu cangkir ia berikan kepadaku dan menuangkan isi dalam termoss kecilnya, “wow…hot chocolate!” celotehku, dan Dea hanya tersenyum, lalu membuka dua bungkus roti, dan kami berdua menghabiskan waktu dengan bercengkrama dan menikmati sarapan pagi di lereng bukit pinus hanya berdua.

Senin, 04 April 2011

Love isn't a simple thing...

Matamu jatuh tepat di pandanganku, bagai angin surga yang bertiup menyibak rambut dan menguraikannya menjadi sebuah untaian kalimat terindah, dan cinta itu indah, keindahannya merasuk tiap sudut lekuk tubuh ini, memaku diri menyatu menggenggam raga.

Mau dinilai dari sudut pandang manapun tulisan ini pasti akan masuk kategori “entahlah”, semoga bermanfaat.

Susah berbicara cinta jika kata itu keluar dari dubur mulut seorang pria yang divonis oleh mantri sunat memiliki penyakit “Untouchable” kronis (penyakit kekurangan sentuhan wanita dengan gejala-gejala suka ngeces sembarangan, susah memalingkan pandangan jika melihat wanita, susah konsentrasi, susah mengingat sesuatu, susah tidur dan susah buang air besar). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat gambar di bawah ini.




Gambar 1. Photo diambil saat seorang gadis melewati empat orang pemuda tanggung, Dua diantaranya terditeksi sebagai pengidap “Untouchable” serius







Sebenarnya, “Untouchable” sendiri adalah penyakit yang sifatnya mengada-ada jadi jangan dianggap ada yuah.

Zaman sekarang ini semua informasi serba terbuka, ada informasi tentang lowongan kerja, berita criminal, korupsi pejabat, korupsi non pejabat, korupsi pejabat yang sebenarnya non pejabat lalu nyambi menjadi tukang sunat yang memiliki hobi memvonis orang berpenyakit untouchable secara membabi buta , tapi dari itu semua, ada acara yang paling disukai ibu-ibu yaitu gossip tentang kisah percintaan artis-artis, ketika menonton infotainment sudah tidak ada lagi sekat antara majikan dan pembantu, penyayang anak atau penjual anak, tukang sayur atau pengusaha real estate (perumpamaan yang terlalu jauh)semuanya antusias bergossip.

Ada artis yang hari senin kawin kemudian hari selasa nikah (bedakan antara kawin dan nikah)lalu hari rabu selingkuh dengan temannya, hari kamis cerai dengan istrinya, jumat selingkuh lagi dengan teman yang lain, dan hari sabtu cerai dengan selingkuhannya yang pertama (kapan nikahnya?), diakhiri hari minggu syuting sinetron yang berjudul “tiada hari tanpa selingkuh”, kehidupannya tidak jauh-jauh dari kata selingkuh.

Ada juga cerita tentang permasalahan percintaan anak yang tidak direstui orang tua, kemudian anaknya kabur dari rumah,ibunya mencari kesana kemari, anaknya ngumpet, bapaknya membantu mencari… Ibunya sekarang ngumpet, anaknya pindah lokasi ngumpet, bapaknya masih mencari anaknya… Ibunya pulang karena lelah sudah ngumpet ga dicari-cari, anaknya main ke mall, bapaknya masih mencari anaknya… Ibunya tertidur kelelahan, anaknya pulang ke rumah karena sudah malam, bapaknya masih mencari anaknya… Ibunya bangun, anaknya tidur, bapaknya masih mencari anaknya… ibunya masuk kamar supirnya, supirnya ke kamar anak majikannya, anaknya ke kamar tukang kebun, ibunya nyari-nyari supirnya ga ketemu akhirnya masuk ke kamar tukang kebun juga, bertemu dengan anaknya, mereka berdua sama-sama salah tingkah lalu pura-pura tidak mengenal satu sama lain, bapaknya masih mencari anaknya…(so complicated).
kehidupan artis itu sepertinya sulit sekali dibedakan mana yang nyata mana yang hanya akting, semua kehidupan nyata mereka seperti cerita sinetron saja.

Hmm… cinta itu misterius sekali, dari itu saya tidak ingin berbicara banyak mengenai cinta, karena dari dulu beginilah cinta, deritanya tiada berakhir ”Jadi Jomblo itu paaaahiiiit maaaaak…”. Saya akan mencoba sedikit menganalisa pengertian dari Cinta dengan cara mewawancarai nenek saya tentang pengalaman percintaannya sebagai narasumber, tetapi dia menolak karena sedang buru-buru pergi untuk audisi supermodel. Jadi jadwal saya harus beradaptasi dengan kesibukan nenek saya…
Daptar kesibukan Nenek:
Les Vocal (Senin, Rabu, Jumat)
Les Balet (Kamis sore)
Les Matematika (jika ingat)
Ke Mall (Setiap Hari)
Nyalon (Seminggu dua kali, waktu fleksible)
Boboin Kakek (Tiap Malem)
Les Vokal lagi (Senin lagi, Rabu lagi, Jumat lagi)
...

Seperti itulah kesibukannya, jadi untuk teman-teman yang penasaran dengan wawancara ekslusif saya dengan nenek tunggu di chapter berikutnya yuah... tapi sepertinya Cinta itu sangat kompleks, mungkin lebih kompleks dari sekedar acara Cinta juga kuya, dan saya kesulitan menemukan artinya, mungkin karena penyakit Untouchable saya yang semakin kronis, teman-teman ada yang bisa membatu membantu? Mudah-mudahan kutipan dari ayah angkat saya ini bisa membantu; here we go!

Orang yang tak pernah menderita
karena cinta, sesungguhnya tak pernah
mengenal cinta.
Jika rasa itu tak pernah melukai,
pasti itu bukan cinta.
Cinta membuka yang selama ini tertutup,
menyadarkan yang belum pernah disadari,
mencemerlangkan yang tak terlihat,
dan memuliakan yang tak terhargai.
Cinta melambungkan harapan ke langit.
Tapi, jika ia dikecewakan,
Cinta menyayat hati sampai ke dasarnya.

Mario Teguh

Hasil Analisa Keberadaan Wonder Woman


Berikut profile singkat Wonder Woman yang saya dapatkan dari orang tuanya (ga lulus/lolos lie detector)

Mulan Jameela (lahir di Garut, Jawa Barat, 23 Agustus 1982; umur 29 tahun, nama lahir Raden Terry Tantri Wulansari) adalah seorang penyanyi Indonesia. Sebelumnya ia juga dikenal sebagai Mulan Kwok. Awal popularitasnya dimulai saat menjadi vokalis grup Ratu di awal tahun 2005. Setelah berpisah dari Ratu di tahun 2007, Mulan merilis album solo perdananya Mulan Jameela di tahun 2008.

Mulan mengawali karir dari penyanyi cafĂ© dan pernah tergabung dalam beberapa band seperti Swara Coustic, Bandung All Star dan Dimensi Band. Pada awal tahun 2005, Mulan bergabung bersama Maia Ahmad dalam duo Ratu dan merilis album bertajuk “Ratu & Friends”. Single pertama berjudul "Teman Tapi Mesra" sukses besar dan seketika melambungkan nama Mulan Kwok menjadi salah satu vokalis papan atas. Sejumlah penghargaan pun berhasil diraih. Album ini terjual lebih dari 400.000 kopi dan mengukuhkan Ratu menjadi grup wanita paling sukses saat itu. Tahun 2006, dirilislah album berjudul “No. Satu” yang kembali melahirkan hits berjudul "Lelaki Buaya Darat" (saya juga laki-laki tapi bukan buaya darat) dan "Dear Diary". Album ini pun sukses terjual hingga 500.000 kopi di minggu pertama perilisannya. Namun kemudian, pada 31 Januari 2007 Mulan mengumumkan hengkangnya dari Ratu akibat masalah transparansi keuangan di tubuh manajemen Ratu.

Pada 28 Mei 2007, Mulan resmi bergabung dengan Republik Cinta Management. Album solo perdana Mulan diluncurkan pada Januari 2008, bertajuk “Mulan Jameela”. Seperti judul album, Mulan pun tidak lagi memakai nama panggung "Mulan Kwok". Album yang didominasi musik pop rock ini digarap oleh musisi Ahmad Dhani (yang di garap Albumnya bukan Mulan). Album perdana Mulan ini menelurkan sebanyak 4 buah hits, yaitu "Makhluk Tuhan Paling Sexy", "Wonder Woman", "Bukannya Aku Takut" dan "Jatuh Cinta Lagi". Hanya dalam kurun kurang dari 2 bulan, album ini telah meninggalkan angka penjualan 75.000 kopi dan disemati platinum oleh EMI. Di tempat lain, Mulan juga dilirik oleh perusahaan raksasa telekomunikasi Malaysia, Maxis. Dalam beberapa bulan saja, Mulan telah mampu menerobos sejumlah nominasi penghargaan, bahkan ia menjadi satu-satunya solois Indonesia yang dinominasikan pada MTV Asia Awards 2008 di Genting, Malaysia.

Kiprah Mulan di bidang seni peran dimulai saat membintangi FTV "Primadona Mencari Surga" di tahun 2006, bersama Darius Sinathrya, Fuad Birowo dan Aming. Di tahun 2007, Mulan membintangi sebuah sinetron berjudul "Pasangan Heboh" bersama Fuad Wong. Beberapa judul FTV pun menyusul Mulan di tahun yang sama. Sementara pada layar lebar, Mulan membintangi sebuah film berjudul "Maaf Saya Menghamili Istri Anda" bersama Fuad Agus Rahman. Untuk film perdananya, Mulan telah dinominasikan pada MTV Indonesia Movie Awards 2007 dalam kategori “Breaktrough Actor/Actress”.

Berdasarkan beberapa petunjuk yang saya peroleh dari sumber-sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan sama sekali, saya berhasil menarik sebuah kesimpulan yang sangat sederhana bahwa saat ini Mulan tidaklah bersembunyi karena hamil atau disembunyikan oleh bang Mamat (baca: Ahmad D**ni) melainkan sedang antusias sekali mendengarkan ceramah dari AA Fuad di daerah Cigombong, lebih tepatnya Jl. H.R. Edi Sukma Km. 13 No. 80.

Jika ada wartawan yang ingin mewawancarai saya sebagai guru spiritual dari saudari Mulaan Jameela silahkan hubungi no HP asisten kesayangan saya (Titi Sjuman) karena HP saya sedang Lowbate akibat terlalu sering dipake update status, maklum HP China, tadinya mau update via Iphone atau Ipad biar terlihat lebih keren tapi ternyata saya tidak punya.

Untuk para fans yang ingin mengabadikan kegiatan kami berdua dengan berat hati saya sampaikan bahwa kami saat ini sedang sibuk mempersiapkan acara social (sunatan massal) lalu dilanjutkan dengan agenda puasa Titi Geni di Gunung Kidul lagi-lagi bersama Ki Joko Bodo dalam rangka meningkatkan ilmu kebatinan Rawa Rontek*.

Footnote: Mulan tambah cantik yuah?
*Rawa Rontek adalah Ilmu kekebalan tubuh, atau bisa juga ilmu yang biasa digunakan siswa-siswa seperti saya dulu (udah lama banget) yang tidak belajar ketika menghadapi ujian (baca: Rawa Nyontek).