Senin, 04 Oktober 2010

Pekerja yang Berperasaan

my luvly luvly blog,
lama kita tidak bertemu, lama juga tangan ini tidak menyentuhmu, aku berjanji akan menjagamu my luvly blog. karena kamu tak kan pernah terganti dan kamu sudah punya tempat khusus di sini.hehe dramaaaaaa mode on!
wah wah wah, akhir minggu2 ini gw banyak banget kerjaan, mulai dari deadline report inilah, itulah, banyak banget..
dan gue akuin minggu2 ini gw kurang berinteraksi ma temen2 gw di dunia maya..
gpp lah, kan cuma sementara ini saja, dan sekarang waktunya untuk ber bar-bar ria dengan konco2 gw, hehe...

dari judulnya sih gw pengen ketawa, pasti ini tulisan isinya tentang karyawan2 yang lebay macem lo, lo dan lo...hehehe..tapi kalian ga 100% bener, baca aje deh..
minggu ini temen gw ada yg cerita tentang kerjaan yang bikin stress, entah melakukan kesalahanlah, atau kerjaan yang dikejar2 deadline kaya gw kemaren, atau juga yang sibuk ngurus sana sini padahal bukan kerjaan die juga, ikhlas ya teman.. dan rata2 mereka semua bercerita dengan menggunakan perasaan mereka, ya itu juga termasuk gw ,kalo cerita pasti mengedepankan perasaan dibanding logika,cowo macem apaaaa gw ini? tapi gpplah, karena klo kita cerita pake perasaan bisa lebih dalem nyeritainnya. dari kejadian semua itu gw sempet terbersit sedikit mood buat corat-coret di my luvly blog sambil searching2 apa sih sebenernya pengertian perasaan itu? logika itu? hati itu?.


menurut mas wiki pengertian logika adalah sebagai berikut:
Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.

haaah...ngantuk gw bacanya.. tapi ada lagi,
nih pengertian perasaan.
perasaan adalah sebagai berikut: Kata perasaan memiliki beberapa definisi yang mungkin. Kata ini pertama digunakan dalam bahasa Inggris untuk menjelaskan sensasi fisiksentuhan melalui pengalaman atau persepsi. Kata ini juga digunakan untuk menjelaskan sensasi fisik jauh dari sentuhan seperti "perasaan kehangatan".
[1] Dalam psikologi kata ini sering diartikan untuk pengalaman subjektif sadar mengenai emosi.
[2] Fenomenologi danheterofenomenologi adalah pendekatan filosofikal yang menyediakan dasar untuk pengetahuan mengenai perasaan.

nah, klo ini pengertian hati menurut dalil2.:
Sebenarnya apa yang dimaksud hati (kalbu) dalam al-quran?
Ada beberapa fakta yang ditemukan tentang hati:

1. Bahwa hati adalah salah satu organ tubuh manusia.
bisa dilihat dari hadist:
"Ketahuilah bahwa dalam jasad ada segumpal daging, jika ia baik maka seluruh jasad menjadi baik, tetapi jika ia rusak maka seluruh jasad akan menjadi rusak, ketahuilah segumpal daging itu adalah hati”. (HR. Bukhari Muslim)
dan Alquran:
"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada" (22:46)
Dalam dua sumber itu dijelaskan bahwa hati adalah segumpal daging dan hati terletak di dalam dada
2. Hati mempunyai fungsi untuk merasa (pusat dari emosi)
Al-Quran selalu mengaitkan dengan hati untuk sesuatu yang berkaitan dengan perasaan, emosi atau iman.
- hati bisa terkena penyakit (Al-Baqarah:10)
- hati bisa tertutup
- hati bisa bersedih
- dan lain-lain..

jadi hati itu organ yang mana?

nah! jadi bingung deh sekarang..
klo menurut gw sih, hati itu pasti tau mana yang baik dan buruk, yang benar dan salah,makanya orang sering bilang kalo kita bingung memilih, "tanyakan pada hatimu yang paling dalam.." tul kan teman2.. walaupun seseorang itu berbuat jahat, dia tau kalo perbuatannya itu jahat dan mungkin hatinya sudah sedikit tertutupi, naudzubillah...
kalo perasaan itu lebih mengedepankan emosi, dan lebih kearah guessing tanpa dasar..kurang lebih seperti itu kali ye...hehe

yang pasti, semua yang diciptakan AllahSWT untuk kita manusia pasti banyak manfaatnya ketika kita bisa menempatkannya dengan porsi yg tepat.
jadi, kalo dalam bekerja gw, lo, atau siapapun musti pas kasih porsi buat si perasaan,jangan sampe kerjaan kita jadi berantakan cuma gara2, "aduh aku takut si bos marah" atau "aaahh, alamat dipecat ini" atau "ya ampuuuunn, perasaan ini orang jelek banget, mukanya susah dibedain mana depan mana belakang" jangan seperti itu kali ye..

dan juga terkadang kita terjebak pada situasi yang membuat kita percaya 100% pendapat seseorang yg kita anggap serba lebih dari kita, mungkin lebih pinterlah, lebih tualah, lebih gantenglah, (lebih bodo, lebih jelek, lebih kecil, lebih buruk rupa, lebih bau, itumah sedikit kekurangan bukan kelebihan jadi semua ga termasuk).. sehingga kita dengan mudah menelan mentah2 apa yang mereka katakan tanpa sempat kita memikirkan permasalahan sebenarnya itu seperti apa. nah kita tidak mungkin akan berpikir jernih padahal hati kita sedang terbebani bermacam perasaan2 yang menjatuhkan mental. misal, "saya rasa saya tidak berkompeten dalam masalah ini, dan saya rasa apa yang dikatakan bos bener,saya akan lakukan apapun perintahnya" atau "perasaan setiap yang aku lakuin selalu saja salah dimata bos, padahal aku dah lakuin sesuai perintahnya, apakah aku ini orang yang paling bodoh disini?"
temen gw pernah bilang "kenapa terus dipelihara tuh perasaan kalo fungsinya hanya untuk menjatuhkan mental kita?"
mungkin yang gw tangkep seperti ini kali ye
bahwa kita jangan terlalu menggunakan perasaan dalam bekerja atau melakukan sesuatu, tetapi bukan berarti kita tak berperasaan dalam bertingkah laku. hanya perhatikan saja dimana letaknya kita memberi porsi lebih terhadap perasaan, logika ataupun hati. sehingga keberadaannya dapat membuat kita lebih bahagia tanpa ada lagi cerita duka dalam setiap langkah dan perjalanan hidup kita.


semogaa....amiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar