Selasa, 16 Maret 2010

..................


Aku menghirup udara pagi sebelum cahaya fajar membentuk Lazuardi dilangit timur
Kesegarannya bawa aku melintasi lautan luas cinta-Mu
Dingin anginnya menusuk keangkuhan yang lelah meronai hati
Tertunduk aku mengadukan do’a yang tak putus
Merajai singgasana asa. Aku berharap akan sebuah keangkuhan diriku yang muncul melintasi kerlip-kerlip bintang fajar….
Aku dikeheningan cahaya fajar yang akan menjelang di ufuk timur
Aku diselaput malam yang kian tipis menyelubungi jiwa-jiwa terlelap
Aku adalah seorang hamba, keangkuhanku telah menjauhkan aku dari-Mu
Aku adalah seorang makhluk yang selalu lupa untuk bersyukur pada-Mu


thank you, i glue you my all regards... navies el hammami

Suara burung...


Rasa ini begitu sulit aku ungkap...
semakin lama tetap aku pendam...
sekuat tenaga
sekuat mulut
sekuat kepala
sekaut hati
dan aku lelah...

BAB 13 Happening Art in Kejaksaan Agung

Pagi itu langit sedikit berawan, aku terbangun dari tempat tidur karena getaran HP yang cukup mengganggu yang tepat berada di bawah perutku. Siapa pula yang ganggu tidurku pagi ini? jam enam tenk pun belum, apa dia tidak tahu semalam tadi aku terserang insomnia lagi sama seperti tiga malam sebelumnya (jelas dia ga taulah). Minggu-minggu ini sehabis shalat shubuh dan tilawah biasanya anak anak alinayah tidur lagi walaupun tidak semuanya tapi sebagian besar iya. Karena acara ta’lim rutin ba’da shubuh belum diaktifkan lagi oleh ustadz semenjak ujian dahulu. “iya,assalamualaikum” sapaku dalam telpon,”hallo ka, ini bunga (nama disamarkan) kaka bisa ga bantuin di happening art. Saya tunggu sekarang juga di koridor lanskap, sekarang juga ya” tanpa pikir panjang langsung aku jawab “ya….bisa!!!.”, entah darimana aku punya jawaban seperti itu, atau ini akibat aku kurang tidur? Ahh… masa bodoh yang jelas aku suka sekali yang namanya teater dan sejenisnya.
Aku beranjak dari tempat tidur, sikat gigi dan pake kemeja biru and pokonya necis banget tanpa inget yang namanya mandi, dan bersiaplah aku untuk sebuah peran yang masih misterius itu. Aku langsung berpikir bahwa peran yang aku dapatkan adalah peran yang sangat menantang dan membuat siapapun iri melihatnya, dengan segenap tenaga dua pasang kaki ini lari tanpa henti dari tempat kost ku kearah tempat kita janji bertemu. Akhirnya dengan napas yang ngos-ngosan aku sampai di koridor lanskap tempat yang dijanjikan untuk bertemu. Tapi ternyata disana tak ada seorang pun yang datang. Dimana sebenarnya orang yang menelpon aku pagi-pagi tadi? Bukankah kita janjian bertemu sekarang? Hmm… ternyata tak perduli siapa saja, entah dia mahasiswa atau pejabat yang di demo mahasiswa, mereka punya kesamaan, sama-sama telat. Mungkin telah menjadi budaya, tapi bukankah budaya itu harus dilestarikan? Masa bodoh, yang jelas aku sangat menantikan peran yang aku dapat itu. Akhirnya setelah 30 menit orang yang dijanjikan itu datang, dia bicara panjang lebar dan akhirnya sampailah pada pembagian peran. Eh tak dinyana, peran yang sangat aku nanti-nantikan itu dengan pakaian kemeja yang rapi tidak seperti biasanya karena baru disetrika pake pewangi pinjeman temen sekamar. Inilah saatnya pembagian peran yang sangat dinantikan. Setelah semua kebagian kini giliran aku. “ka fu...” sapa dia, “iya” aku jawab, dihati aku deg-degan juga, aku dapet peran apa ya dengan pakaian rapi kayak gini. “kakak dapat peran seorang rakyat yang miskin, kucel, kumel, kelaparan lagi tertindas. Nanti tolong bajunya disesuaikan ya” Naas… sia-sialah dandananku yang necis ini.
Happening art biasa dilakukan untuk membuat sebuah aksi demonstrasi lebih menarik. Hari itu akan diadakan sebuah aksi di kejaksaan agung menuntut dituntaskannya kasus-kasus korupsi yang telah lama menyengsarakan rakyat. Entah berapa banyak rakyat yang meregang nyawa akibat kelaparan, berapa banyak wanita-wanita yang melacurkan diri gara-gara beban ekonomi yang semakin menghimpit dan masih banyak persoalan-persoalan lain yang ditimbulkan oleh iblis yang namanya korupsi.
Seluruh mahasiswa diangkut dengan tiga buah bis kecil. Aku duduk dikursi paling belakang bis pertama. Dalam perjalanan seperti biasa, aku melihat ke arah jendela untuk mengumpulkan tenaga, menguatkan diri dan meluruskan sebuah niat. Aku melihat pohon-pohon, sawah dan rumput-rumput seakan-akan tersenyum dan berkata “selamat jalan dan selamat berjuang” dan seperti biasa, akupun akan membalas senyuman mereka dengan senyuman yang paling pantas “doakanlah perjuangan kami”. Kemudian setelah bis kami mencapai jalan soleh iskandar, jalanan rusak dan banyak yang bolong, konon dulu katanya lubang-lubang itu sering ditanami ikan lele oleh santri. Whateverlah yang jelas bodoh sekali kalo ada santri yang nanam lele di kubangan jalan, mubazir! Kami melihat banyak sekali gubuk-gubuk di pinggir jalan, para pemulung dan rumah-rumah yang tidak layak huni disamping ada sebagian juga yang bermewah-mewah. Dengan mengesampingkan bagian yang mewah, itu bekal yang cukup untuk meluruskan sebuah niat yang mengantarkan kami menuju kajaksaan agung. Bersiaplah kejaksaan agung! Sebentar lagi kami datang!



“Kejahatan yang bejad adalah mengkhinati arti dari sebuah amanah”

Minggu, 14 Maret 2010

Bab 15 TERIMAKASIH TELAH JADI INSPIRASI PAGI INI Share

Waktu tidak akan pernah kembali, mungkin kata-kata itu cukup memberikan stimulus buat orang-orang yang selalu menghargai waktu tapi tidak buat gue. Sulit buat gue untuk menjadikan keunikan waktu sebagai stimulus dalam kehidupan gue tapi emang terkadang kata-kata itu memberikan sejuta stimulus yang selalu membuat kita berfikir keras untuk memberikan sesuatu hal yang terbaik yang kita persembahkan untuk dunia.
Jangan salah, walau gue orang yang kurang terstimulus oleh waktu tapi gue orang yang disiplin bro, gue akan selalu berusaha untuk selalu memegang janji. Karena menurut gue itu merupakan satu-satunya cara orang dalam memberikan atau meletakkan image kepercayaan terhadap orang lain.
Lagi-lagi malam ini gue menghabiskan waktu dengan percuma, tapi emang kebiasaan bodoh yang sulit untuk dihilangkan karena telah menjadi suatu kebiasaan yang melekat mirip pasangan suami istri yang baru aja menikah, siang enggan untuk berpisah malem sering mendesah, ups…sensored bro…
Pagi ini terlalu dingin buat gue, kenapa setiap pagi begitu dingin ya? Dan kenapa pagi itu selalu membuat gue kangen akan udara dan suasananya, apalagi kalo di lereng gunung uuh, gue ga bakalan tidur lagi abis shalat shubuh tuh, tapi berhubung tempat itu jarang-jarang gue datengin maka seperti biasa, sehabis shalat shubuh maka tempat tidur apek merupakan tempat transit terindah di dunia ini, karena sehabis shalat subuh otak gue selalu memainkan scenario seperti ini, “Hei Mr. eye! Lihatlah kearah jam 12, ada benda mencurigakan tuh! Hei Mr foot! Cepat hampiri benda yang mencurigakan itu!” “Oke-oke” jawab Mr foot.”hei Mr. Hand coba kamu sentuh”, “empuk boss”. “oke, kalo begitu perhatikan seluruh pasukan, karena benda tersebut terlampau mencurigakan maka kita semua harus terus menjaganya agar tidak kabur dan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan” lalu semua Mr. bertanya “bagaimana caranya bos supaya tidak kabur? “oke gampang aja, gimana kalo kita tindih aja rame-rame? setuju??” “setujuuuu”. Itulah scenario bodoh yang selalu diulang-ulang setiap hari. tapi tidak untuk hari ini. mana mungkin gue bisa lewati begitu saja pagi ini. walaupun yang terdengar disini bukanlah kokok ayam melainkan lolongan anjing, tapi tak merubah apapun karena mereka hanya melakukan sebuah rutinitas yang seharusnya tak perlu mereka lakukan, karena memang jika mereka punya suatu benda dikepalanya yang lebih berharga dari sekedar temannya nasi putih maka mereka akan tertimpa sindrom kebosanan akut stadium tiga. untunglah ga punya benda macem itu, jadi gue masih bisa makan ayam goreng yang baru gue bisa makan kalo duitnya cukup. angin yang nyaris membuat selimut enggan berpisah dengan tuannya dan nyaris memenjarakan gue untuk tidak beraktivitas pagi ini tak ada apa-apanya. karena tak akan ada yang bisa melawan atau menentang sebuah pilihan seorang anak manusia yang mencoba berlari dari sebuah sindrom kebosanan yang cukup membuat hari-hari nyaris mati. lihatlah kedepan, seorang laki-laki tua memakai baju hangat melawan dinginnya pagi sambil memanggul dua buah keranjang sayuran. lihatlah wanita tua yang memakai caping dan menggendong keranjang besar berjalan tertunduk-tunduk sambil tertawa tulus, dan bagaimana dengan jutaan burung-burung yang terbang mencari makan? bagaimana dengan pepohonan besar yang sedia memberikan kesejukan untuk pohon-pohon yang kecil?
bagaimana gue bisa berfikir akan keindahan ciptaan tuhan yang terlampau menakjubkan? bagaimana cara mensyukuri akan semua pemberian yang tak mungkin bisa kita ganti? hidup adalah perubahan, tak pernah kekal akan sesuatu. maka perubahan itu sendirilah yang menjadi ciri dari sebuah kehidupan. tak akan ada manusia yang tak mau berdiam diri tak melakukan apa-apa atau memilih sesuatu hanya alakadarnya saja. resiko adalah bagian dari sebuah konsekwensi yang tak pernah bisa terpisahkan dari indahnya sebuah pilihan. mungkin itulah yang diberikan pagi kali ini buat gue... belajar mensyukuri, memilih dan belajar untuk selalu berubah kearah yang lebih baik dan bijak... terimakasih tuhan yang mengijinkan aku untuk menikmati pagi hari ini...dan akan aku mulai hari ini. terimakasih...

Bab 7 "Menjadi seperti yang kau minta" editing..

Bab 7
Menjadi seperti yang kau minta

Ooooaaaah ngantuk lagi, ngantuk lagi. Sebenernya apa sih yang membuat kita ngantuk? Bukankah semua organ tubuh berhak melaksanakan dan menunjukkan semua kemampuan dan aktivitasnya. Tapi kenapa semua terhambat jika rasa ngantuk datang? Mungkin itu bagian dari toleransi organ tubuh kita satu sama lain.

Huff.. fiuh.. asyik juga ya kalo bermanja-manja ria tanpa memikirkan apa yang akan terjadi setelahnya. Tapi kenapa selalu saja sehabis melakukan sesuatu hal yang menyenangkan akan ada suatu saat yang menyedihkan. Ya mungkin itulah yang namanya roda kehidupan. Selalu berputar-putar walaupun dalam frekuensi yang berbeda tapi tetap saja pada kenyataannya roda tersebut berputar. yuhuu… hidup itu begitu nikmat, terasa hingga ujung lidah yang mampu rasakan nikmatnya rasa.

Hari ini akan terasa lagi gelora-gelora itu, padahal semalem Cuma nonton tv tanpa aktivitas yang lebih produktif dan bisa lebih dipertanggungjawabkan, sampe tengah malem Cuma nonton tv trus langsung nindihin kasur butut. Waduduh…perasaan gw lagi campur aduk nih pagi ini, entah kenapa semenjak gw bangun dari peraduan, hati ini bergejolak tak menentu mirip perut gw kalo lagi keroncongan. Apa jangan-jangan karena gw mimpiin dia semalem? Tuuuh kaaan…Ssstttt… Mencoba curhat tapi hanya setengah-setengah curahan hati yang coba dipublikasikan.

Pagi ini sarapan nasi sama telor ceplok. Lagi ga nafsu makan sih sebenarnya, tapi nambah dua piring. Kalo lagi ga jelas gini emang enak ga enak, enak karena pikiran jadi susah ditebak mau kaya gimanapun tetep aja kenginan hati dan pikiran gw sendiri, bukan karena pilihan orang lain, ga enaknya karena pikiran susah ditebak juga, kadang mau begini, kadang mau begitu, kadang ingin ini kadang ingin itu, mirip kakek-kakek yang ngaku-ngaku kalo lagi pubertas kesekian kalinya. Kadang mirip juga sama seorang istri yang lagi ngidam, minta ini itu sama suami tanpa mau tau rintangan apapun yang menghadang didepan suaminya. Pokoknya saat-saat seperti itu seorang suami harus mempunyai ekstra kesabaran, tidak mudah putus asa dan selalu siaga (siap-siap gentian belanja). Nah kalo seperti itu suami harus bisa memberikan atau memenuhi semua permintaan si istri jadilah seorang suami yang baik, jangan mencari istri lain, sebagai seorang suami sejati jangan pernah mengeluh apapun permintaan seorang istri, dan mencoba untuk selalu ikhlas demi kesehatan istri dan juga bayi yang dikandungnya, mengeluh sih wajar tapi jangan ketika didepan istri, hendaknya para suami selalu menjaga perasaan istri-istrinya dan…STOOOOOOP!!! Ini bukan rubric konsultasi seputar kehamilan!!! mari kita kembali ke jalan yang lurusan dikit.

Pernah ga sih ngerasa aneh dengan diri sendiri, serba salah melakukan ini dan itu padahal semua itu adalah keinginan hati milik sendiri? Apa yang lo lakuin selalu salah dimata lo apalagi orang lain? Serasa ingin menjadi orang lain dan benci terhadap diri sendiri yang selalu saja membuat kesalahan dimata yang lain yang sebenarnya tak seharusnya juga itu terjadi. Gw sih sering banget, tapi ternyata semua yang gw lakukan itu bukanlah keinginan hati gw sebenarnya. Bukanlah kodrat hati gw sebenarnya, mungkin karena gw salah memahami arti kebebasan dan keegoisan yang positif alias tidak bertentangan dengan hati-hati yang lain, Banyak orang yang ingin memiliki apa yang ia tak punya, menjawab semua pertanyaan yang tak pernah ada jawaban yang tepat. Mencoba memberikan yang terbaik, dan mencoba membantu dengan niat yang tulus tetapi tak tahu caranya yang pada akhirnya malah tak berharga.

Hidup kadang begitu menyulitkan tetapi terasa indah jika semua keinginan bisa terwujud, bukanlah keinginan pribadi melainkan keinginan orang-orang yang gw sayangi yang memang mengendalikan diri gw dari jarak yang tak terukur oleh alat apapun. Terlebih keinginan yang jauh lebih mengetahui hati gw sebenernya daripada diri gw sendiri. Hanya hati yang terasa begitu mempesona, karena hatilah yang mampu rasakan imajinasi dan mampu rasakan hati-hati yang lain.

Gw ini bukanlah siapa-siapa, tak tahu apa-apa tapi gw masih ingin bersama dengan semua ketulusan dan imajinasi yang tak boleh sedikitpun beranjak dari halaman depan hati dan pikiran ini. Mencoba melakukan sesuatu hal yang lebih pantas dan lebih bermartabat buat gw, malakukan hal-hal yang bermanfaat dengan segala ketulusan dan keikhlasan hati, mencoba menjadi pribadi yang lebih baik seiring berputarnya roda kehidupan.

Mencoba memahami hakekat hati yang sengaja diciptakan dengan fungsi sebenarnya, Usah berpikir terlalu dalam untuk tenggelam dan terlalu tinggi untuk terbang, terdengar sederhana kalimat itu, namun terasa dalam ketika gw coba untuk memahami arti dari rangkaian katanya, Totalitas…tapi apakah semua tak berarti apa-apa saat kita tuangkan dalam sebuah pilihan? Tak mungkin…semua akan ada yang gw dapat ketika didasari hati yang tulus, entah baik ataupun buruk tapi gw mengharapkan kebaikanlah yang akan muncul dari itu semua, tak perduli dengan obrolan orang yang tak pernah mengerti dengan keberagaman pikiran ini, tak perduli dengan keberagaman perasaan ini. Terlebih bagi orang yang tak merasakan indahnya hati milik sendiri, indah tak terperi saat kita bisa wujudkan semua hal yang tak bertentangan dengan hati. Namun sekali lagi tak ada yang mampu lakukan itu karena semua tak bisa terjadi sebelum gw menanggalkan segala keindividualisan dan kefanaan dunia ini, manggunakan hati sesuai dengan fungsi sebenarnya, memilih dengan pikiran dan hati.

Pilihan sendiri itu indah man! Termasuk yang terjadi pada negeri ini sekarang. Memilih dan memilih untuk tidak memilih peduli amat, itu hak setiap orang, toh semua mulut masih bisa memberi jutaan alasan yang manis, tak ada kebenaran yang mutlak termasuk pilihan gw, lo, ataupun pilihan kalian semua. yang penting penghargaan atas setiap pilihan itu tetep ada. Terlebih bagi orang yang sanggup nikmati keindahan pilihan sendiri, semua telah ada pada jalur lurus masing-masing, tak sedikitpun berbelok. Pilihan saat ini awal dari pilihan-pilihan yang akan kita pilih kelak. Impian dan asa terkadang datang berbarengan, tapi terkadang tak pernah bertemu. Impian hanyalah impian belaka. Aaaaa….waktu begitu cepat berlalu, tak adakah orang yang bisa menghentikan walau hanya sepersekian detik saja? tak bisakah? Pertanyaan retorika muncul lagi...

Apapun yang terjadi hari ini tetaplah bagian dari scenario yang harus dijalani. Tapi itu adalah konsekwensi logis dari yang kita jalani diwaktu sebelumnya. Semua yang terjadi bukanlah dengan tiba-tiba, Tuhan tak pernah mengeluarkan sesuatu dengan sendirinya, pasti ada sesuatu yang mengawali itu semua. Dari itulah manusia memiliki isi dari kepala. Tapi isi dari kepala saja tak cukup untuk menemani kehidupan gw, lo atau kalian semua. Tapi kenapa sulit sekali buat gw berpikir untuk lebih mengerti hidup ini, terkadang dunia begitu membutakan mata hingga menyilaukan hati. Terkadang mendekap erat tubuh yang tak lebih berharga dari tubuh yang lain. Setiap orang punya hak dari keegoisan dirinya sendiri. tapi tubuhku ini bukanlah milik sendiri. Banyak orang yang punya andil pada tubuh ini, dan dari sinilah aku memulai semuanya…

Aku ingin menjadi seperti yang kau minta, bertekuk lutut dipangkuanmu tanpa ada seseorang pun yang menggangu, mengusik ataupun menduakanku. Yang selalu meluangkan waktu tuk menemuimu disetiap malam, dan akupun memulai untuk bercerita dan bercinta. Aku ingin selalu disisimu, walaupun terasa berat tapi aku ingin itu. Bersandar dengan segala pengaduan yang tak terselesaikan, meneteskan air mata yang terbiasa tertahan. Aku kuat dihadapan yang lain tapi aku benar-benar lemah berhadapan denganmu, hidupku nyaris tak terkendali saat aku perlahan menjauh. Tapi aku ingin kembali lewati hari-hari dengan penuh suka cita, berbicara dengan penuh kelembutan dan dengan senyuman yang terlampau tulus hanya untuk mu dan untuk semua hati yang tertunduk malu kala berhadapan dengan mu.

Aku ingin menjadi seperti yang kau minta yang perlahan tegar akan rintangan, yang terlatih tuk hadapi semua kesulitan dan pahitnya kenyataan hidup, yang siap tatkala datang rindu yang menusuk dan begitu mendalam akan kefanaan, yang menggoda aku dengan setangkai mawar yang pada akhirnya membuat aku terluka akan durinya.

Masih adakah orang yang memahami hakekat hidup sebenarnya? Untuk apakah dia dihadirkan ke muka bumi ini? Untuk apakah ia diberi hati yang terlampau mempesona? Tersentak kah kala terdengar kalimat-kalimat menakjubkan? Terbiasakah akan indah dunia yang tak pernah memiliki ketulusan dan kejujuran, pemilik semua kefanaan?dan aku ingin menjadi seperti yang kau minta, yang selalu tulus mengadu dikala malam, memberikan senyuman pada orang-orang yang kau sayangi, dan merekapun mulai tersenyum dengan hati, dan kemudian hanya karenamu lah akupun menawarkan hati tuk mencintai dan dicintai.

Kenapa aku lebih memilihmu dibanding hidupku? Bagaimana dengan dia yang senantiasa diperebutkan hingga akhir hayat. Hingga ujung kematian dirinya? Mungkin karena hanya engkaulah yang tau dan bisa memberi kebahagian yang sebenarnya…


Huh…. Lagi-lagi pikiran aneh sepintas berkililing diatas kepala, sebentar singgah dan sebentar lagi pergi. Seperti ingus yang keluar perlahan-lahan tanpa sadar hingga suatu saat menyentuh bibir dan kemudian dengan kecepatan halilintar langsung disedot kembali hingga tak bersisa. Dimana arah pembicaraan ini sebenarnya? Ya mungkin Terlampau pusing untuk dipikirkan kepala yang terbiasa dengan kenyamanan. Kenyamanan memang nyaman bro…tapi satu hal yang bisa membuatku berpikir kembali akan keberadaan hati dalam tubuh ini…

Aku ingin sekali menjadi seperti yang kau minta… amin...

waktu hidup ragamu tak melebihi waktu hidup karyamu

Bismillahirrahmanirrahiim...

Ide dan pemikiran yang begitu menakjubkan tak kan pernah terwujud dan berarti tanpa adanya sebuah karya yang dilahirkan. Karena pada sesungguhnya ide dan pemikiran yang hebat tak sedikitpun memiliki arti tanpa adanya sebuah karya, entah dalam bentuk apapun, entah pada akhirnya cacian dan makianlah yang terlontar tak sedikitpun menjadi masalah, karena kebenaran dari sebuah pendapat memang tak pernah diapit oleh tanda mutlak. Kebenaran dari sebuah pendapat terletak pada ada tidaknya kepala yang meng-amini kebenarannya meskipun hanya dirinya sendiri. Jangan pernah berhenti berkarya karena waktu hidup ragamu tak melebihi waktu hidup karyamu.
Terkadang mulut bisa terpasung oleh keadaan dan kepentingan tetapi sebuah pemikiran akan tetap bebas menjelajah tanpa perlu pengawalan hingga lahirlah sebuah karya yang begitu mengagumkan.

Semakin kuat keinginan seseorang untuk menjadi lebih baik terkadang membuat seseorang pula semakin sering melakukan hal yang tidak baik. perhatikanlah apa yang seharusnya kau perhatikan, sebuah peristiwa tak pernah terjadi begitu saja tanpa ada yang mengawali. mungkin kau merasa kesulitan menemukan arah padahal sebenarnya kau tidaklah tersesat. karena sebenarnya kau dilahirkan bukanlah untuk memilih hanya perlu berdiri dan melanjutkan perjalanan yang dari jauh hari telah ditentukan.

Mencintai hati yang terlampau suci

Terbalut elegy yang memberi kesan tidak rapi

Hidup bepergian entah yang keberapa kali

Tapi hati tetaplah seperti ini

Berpikir akan harta dan amarah tak pernah habis terjadi

Meskipun itu bukanlah sesuatu hal yang berarti

Hanya mimpi yang mampu bangkitkan imajinasi

Imajinasi yang terpendam dalam sunyi dan sepi

Tetaplah menjadi hati yang suci

Walaupun badai datang silih berganti

Tetaplah pada ikatan sebuah janji

Karena jika tidak akibatnya tak kan pernah terperi

Hidup bukanlah menunggu mati

Tetapi memberi dengan setulus hati

Hidup tetaplah harus berarti

Meski mati adalah akhir yang pasti


Berjalan dan berlari sama saja, hanya waktu yang membedakannya. Masalahnya, seberapa pentingkah waktu bagi kalian?
berpikir akan waktu???
akupun mulai termotivasi...
Dan cukuplah untuk hari ini, jangan pernah berhenti memberi arti meski hanya untuk diri sendiri, jangan pernah berhenti memberi arti, karena dalam gelapnya malam masih ada rembulan yang mencoba menerangi...
semoga bermanfaat..godbless...

Alhamdulillahirabbilalamiin...

BOCAH-BOCAH PETASAN

Terkadang ketika kepala terbentur berbagai masalah, justru saat itulah kita bisa bersenang-senang. Karena dengan adanya masalah yang menyita pikiran kita, maka saat itu juga otak kita membutuhkan space untuk bersenang-senang.

Hari itu merupakan hari dimulainya suatu event besar dari sebuah kepanitiaan yang cukup melelahkan. Hari itu tak pelak semua orang dibuat sibuk dengan pekerjaannya masing-masing atau sibuk mencari-cari pekerjaan agar bisa terlepas dari kewajiban membantu temen-temen yang laen. Buat gue, hari itu bukanlah hari yang indah walau gue lebih enjoy berkecimpung di kepanitiaan daripada kuliah, tapi kenyataannya ketahanan seseorang itu ada batasnya juga bro! Bukan Cuma ingus yang kalo jatuh Cuma nyampe bibir doang, abis itu dengan kekuatan halilintar disedot lagi kedalem, tapi kenyamananpun ada batasnya juga, ga tau gue musti ngapain karena waktu itu semua yang gue kerjain ga’ dianggap sama sekali oleh orang-orang yang ngakunya pemikir-pemikir hebat padahal yang keluar hasilnya, emang bagus juga sih. Tapi tetep aja orang yang ga’ bisa ngehargain orang lain itu ga bisa di biarin hidup begitu aja! maksud gue dibiarin menindas orang begitu saja. Karena setiap kesuksesan dari sebuah event itu merupakan hasil kerja semua panitia walau sekecil apapun orang itu (maksud gw kontribusinya) tapi tetep aja kenyataannya dia itu memang berkontribusi! Apalagi kalo kontribusinya banyak. Hari itu hampir gue berantem sama si pemikir itu, karena dia itu udah bikin harga diri gue serasa diinjak-injak pake sepatu boot berduri dengan alas paku-paku ukuran 10 cm kaga pake baju pula. Dengan potensi terbunuh 99.999% mati seketika! dan 0.001% potensi nyaris mati! lengkaplah sudah semua penindasan harga diri gue.

Sebenarnya yang mo gue bagi disini bukan masalah kepanitiannya melainkan gimana cara pemikiran orang-orang seperti gue dan orang-orang kaya Mr.XXX dalam memecahkan atau merefresh otak akibat dari kurangnya dipake, becanda maksudnya dari penyakit stress akut stadium tiga berkepanjangan..
Untuk menghilangkan kepenatan itulah akhirnya gue ma Mr.XXX pergi ke tempat yang kita anggap bisa ngilangin stress akut stadium tiga berkepanjangan, yaitu ke tempat favoritnya para pemikir-pemikir keras yang selalu memikirkan sesuatu dengan pemikiran yang rumit hingga sulit ditebak padahal pada akhirnya keluarnya simpel-simpel juga.
WE MUST GO TO Danau Cifor...

Waktu itu peralatan yang kita bawa adalah:
• Dua buah minuman kaleng
• Tiga es krim (dua buat gue satu lagi buat Mr.XXX) dan
• Masalah-masalah secukupnya saja.

Sesampainya di danau cifor kita disambut meriah dengan suara petasan-petasan anak-anak yang lagi maen-maen di danau.. Terus kita borong petasan, lalu kita teriakkan sekeras-kerasnya nama orang-orang yang membuat hari ini tidak menyenangkan buat kita . Satu nama disebut maka satu petasan meledak! Ternyata setelah semua nama disebut, amunisi kita masih tersisa banyak, akhirnya tanpa berpikir panjang karena emang sayang aja otak pemikir kaya kita di pake buat mikir kaya beginian. Kita langsung gabung dengan mereka! Gue luluh lantakkan nih danau biar ancur sekalian bareng-bareng ama masalah gue! Tapi Dikarenakan terbatasnya petasan, akhirnya kita Cuma meledakkan target-target strategis yang kita anggap merusak keindahan danau favorit kita untuk kita ledakkan. Sasaran kita adalah orang-orang yang lagi pacaran! Ternyata Di pinggiran danau banyak juga pasangan muda-mudi yang lagi pada pacaran! Ga’ sia-sia hasilnya. Dua pasangan telah resmi luluh lantak di area ledakan! Beberapa pasangan marah-marah dan sisanya menyelamatkan diri. Benarlah kata pepatah lama, Ibarat teman itu bisa menjadi lawan. Setelah target telah musnah semua, akhirnya bocah-bocah itu malah balik menyerang kita!
Sialan! Kita diserang bocah-bocah petasan! Anjriit!!! Amunisi kita juga abis!! woooyy...Cap... cus... ciiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnn........

Anomali Rasa dan Realitas

Gue liat jam di HP yang udah sakaratul maut, 02.30 am, ngantuk sih, tapi ga tau kenapa ni mata masih belom merem juga. Ehm…kayanya insomnia lagi.

Pepatah dari afrika pernah bilang, putih dan hitam itu akan selalu ada dalam kehidupan, kelebihanmu adalah putih dari hitamnya kekuranganmu. Entah maksudnya apa, menurut gue, mungkin tuh pepatah khusus buat orang-orang yang berkulit hitam. Entahlah…ok! Let’s back to topic.

Mungkin gue ga seberuntung mereka yang semuanya serba bisa dilakukan tanpa harus bersusah payah, tak ayal kalo memang banyak orang bercermin padanya. Tapi apakah semua bisa dilihat hanya dari bayang-bayang semu tak berperasaan? Banci semuanya! Kapan sih kita bisa memikirkan diri sendiri? Kapan kita bisa menjadi pribadi yang semaunya? Kapan egois bisa dipadankan dengan kebijakan dan keadilan? Gue mau jadi orang yang paling menyebalkan di muka bumi, memiliki dan mencintai tanpa harus dicintai. Tak perduli dan tak memikirkan siapa-siapa karena memang hidup itu terdiri dari satu nyawa yang tuhan berikan untuk sendiri. Nyawa gue adalah punya gue yang tuhan berikan. Bukan punya lo ataupun kalian. Karena semua juga mendapatkan jatah yang sama. Rentang waktu yang tak mungkin kembali mencoba mencabik-cabik hati yang terlampui rindu akan kemunafikan, kecemburuan, dan keegoisan akan fatamorgana yang memang selalu indah terpancar dari wajahnya. Wajah gue, lo ataupun kebanyakan orang yang nyaris tak berhati. Tapi semua itu sekali lagi adalah fatamorgana yang siap menusuk hati dan membuat hidup menukik tajam ke arah tanah.

Lagi-lagi malam ini gue menghabiskan waktu dengan percuma, tapi emang kebiasaan bodoh yang sulit untuk dihilangkan karena telah menjadi suatu kebiasaan yang melekat mirip pasangan suami istri yang baru aja menikah, siang enggan untuk berpisah malem sering mendesah, ups…sensored bro…
Gue jadi inget sesuatu nih bro, pas gue naek Busway kemaren ini, gue lupa pastinya kapan. Ada pemandangan yang bikin gue termenung, pas gue naekin tuh busway di halte depan pusat perkantoran dan perbelanjaan, tuh busway penuh, ya terpaksa biar ga ngalangin orang turun, gue langsung cari posisi gelantungan di bagian depan. waktu itu gue belom sadar kenapa nih busway ko ga jalan2, padahal anak sultan dah gelantungan dari tadi di dalem busway karena kaga kebagian tempat duduk, maklumlah cowok, kata temen gue cowok sejati ya seperti inilah adanya.haha..

eh mari kita kembali ke jalan yang lurusan dikit. Akhirnya setelah beberapa detik gue liat kearah belakang, ternyata gue sadar, ini busway ga jalan2 bukan nungguin anak sultan, ternyata ada seorang cewek mungkin umurnya 1-2 taun lebih tua dari gue. Tingginya hampir sama ma gue tapi masih lebih tinggian gue dan beratnya sekitar 50an kg. Ia wanita berkulit putih, dan memakai jaket yang tipis yang proporsional dengan badannya tapi tidak terlihat ketat berwarna putih pula yang resletingnya tertutup dan kancing dibagian lehernya dibiarkan terbuka mirip ABG-ABG yang mengenakan jaket bukan untuk melindungi diri dari rasa dingin tetapi untuk mode belaka, celana bahan berwarna gading sebetis yang semuanya terlihat begitu modis dipadukan dengan sandal tali berwarna coklat muda, ia juga mengenakan kacamata (bukan kacamata item) yang selaras dengan bentuk wajahnya, rambutnya yang sebahu dikuncir dibagian belakang membuat ia nampak begitu manis bahkan lebih manis diantara wanita-wanita lain yang juga ada di busway saat itu. tapi apa yang terjadi? Ia duduk lemas di lantai busway, wajahnya terlihat begitu kebingungan, mulutnya mengeluarkan semacam air liur. Ia hanya berdiam diri duduk termangu dengan lemah.

Tujuannya sudah sampai di halte depan perkantoran dan pusat perbelanjaan itu tapi dia tak kuasa untuk turun di halte tersebut. Disampingnya ada seorang petugas yang memegangnya, penumpang lainnya yang cukup banyak cuma nonton aja, termasuk gue. Ga lama ada satu orang petugas jaga di halte yang nolongin dan membantu memapah dia jalan keluar menuju tempat duduk di halte tersebut. Dan dengan sekonyong-konyong dia pun berjalan dibantu kedua petugas tadi. Dia masih lemas dan megangin erat banget tempat pegangan di halte itu. Wajahnya tertunduk masih keliatan bingung dan belom sepenuhnya sadar.

Setelah busway kembali jalan gue liat disekeliling tempat duduknya penumpang-penumpang bahkan ada yang liat bekas tempat duduk wanita tadi kayak sebuah kotoran yang harus dihindari dan disingkirkan. Gue mao isi tuh tempat malu juga, cos banyak juga ibu-ibu dan mba-mba lain yang diri, sampai di halte berikutnya ada seorang ibu yang tempatin bangku bekas cewek tadi, mungkin kalo dia tau kejadian tadi diapun bakalan diri kayak penumpang lainnya disitu.

Sumpah, waktu itu gue pengen banget nolong, bukan karena bibi gue punya anak yang sering mengalami kejadian sama, tapi karena gue bener2 pengen nolong, dan gue juga bener-bener bingung gue musti ngapain saat itu? Terus terang aja gue nyesel banget, bukan karena gue ga bisa nolongin cewek cakep, tapi karena gue kehilangan satu kesempatan untuk beramal, mudah2an Allah mendengar penyesalan gue akan kejadian waktu itu, dan mudah2an tuhan mengampuni dosa2 kita semua, gue maupun semua orang di busway itu yang merasa bingung ataupun terganggu akan kejadian waktu itu.

Setelah gue searching2 di internet. Epilepsy, mungkin itulah penyebabnya kenapa wanita tadi sempat jatuh lemas. Penyakitnya bisa kumat kapan aja ga kenal waktu dan tempat. Kalo gue pikir2, cewek tadi hebat juga, masih bisa beraktifitas sendirian seperti wanita lainnya meskipun kondisi fisiknya tidak mendukung. Bukan tipe cewek yang mudah nyerah ama keadaan, terlihat jelas dari penampilannya yang menunjukkan selayak wanita sebayanya, merasa hidup haruslah terus berjalan sebagaimana mestinya. Namun terkadang keinginan harus tertahan sejenak oleh fisik yang tak bisa lagi menopang, dan sekali lagi hidup haruslah berjalan.

Gue dedikasiin tulisan ini buat dia, dan buat saudara gue yang sangat disayangi tuhan.


Merasa terabaikan dari sebuah komunitas memberikan pemahaman yang jelas akan perihnya realitas

Terdampar pada keadaan yang serba tidak menyenangkan, suka dan duka adalah bagian dari apa yang dinamakan kehidupan

Balasan perhatian yang diberikan tak secepatnya kamu dapatkan, tuhan simpan hingga waktunya tiba pasti kan kamu dapatkan

Aku tahu suatu saat kamu kan lelah dan terbaring lemah karena waktu dan tenaga yang kau habiskan tuk semua impian dan kehidupan

Dan jika itu terjadi, percayalah, kamu tidaklah sendiri, ada tuhan yang kan selalu sediakan kejutan manis dari segala usaha-usahamu tuk raih sebuah keistimewaan, meskipun kamu tak pernah sadari bahwa kamulah sebuah keistimewaan

Bukanlah namanya terang jika tidak ada kegelapan, waktu akan selalu berjalan seperti adanya dan rongga-rongga dari setiap sisi-sisi waktu akan selalu terisi oleh kehidupan

Maka ketika semuanya tak lagi mampu menopang asa dan impian, perlakukan semuanya sewajarnya dan mungkin saat itulah waktu yang tepat untuk mengabaikan

Saat kau tersenyum indah, menyampaikan pesan kepada dunia akan kegigihan usaha dan keyakinan, mungkin saat itulah komunitas yang kau banggakan kan mengerti kegigihan dari sebuah perjuangan yang kau tunjukkan

Terimakasih tuhan atas semua kejadian. Dan aku masih selalu mengagumi…

Ada suatu waktu dimana seseorang merasa terabaikan oleh lingkungan, namun pada dasarnya ada suatu waktu yang membuat seseorang juga lebih bisa memahami arti dari sebuah perhatian yang secara sadar atau tidak yang diberikan oleh lingkungan. Lalu apa yang diharapkan dari sebuah perhatian? Demi tuhan, perhatian yang telah mengalir dan rasa terabaikan yang singgah, merupakan sebuah fenomena dalam sebuah realitas kehidupan. Dunia tak pernah siang selamanya, ada saat dimana kegelapan kan datang, bukan berarti diam dan menyerah pada keadaan, hanya tinggal bagaimana cara kita mengusir kegelapan dengan cahaya yang ada, semuanya kan selalu ada jawaban, dan jika jawaban yang kau dapat itu bukanlah untukmu, mengapa tak diberikan saja untuk yang lain? Apa yang diberikan tentu itulah yang kelak didapat. Dan apa yang kuberikan tentu suatu saat kan kudapatkan dengan tambahan yang lebih dari yang diharapkan.


Yah, mudah2an tulisan ini bisa membuat kita semua lebih peka lagi terhadap sesama, tidak selalu nyerah ama keadaan, dan membuat orang-orang yang belom sadar bahwa meskipun manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan tuhan, disisi lain juga tidak ada manusia yang sempurna. Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, itulah keistimewaan yang dianugerahkan tuhan kepada manusia.

Whoaaah…Bismika Allahumma Ahya Wa Bismika Aamuut…